Pemerintah Kabupaten Kayong Utara menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026, di Aula Istana Rakyat (Pendopo Bupati), Sukadana, Kamis (17/04/2025).
Musrenbang ini secara resmi dibuka oleh Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya, didampingi Wakil Bupati Kayong Utara Amru Chanwari dan turut dihadiri Kepala Bappeda Provinsi Kalbar Mahmudah yang mewakili Gubernur Kalbar, Unsur Forkopimda Kayong Utara, Pj. Sekda Kabupaten Kayong Utara serta tamu undangan.
Dalam kesempatan ini, Bupati Romi menegaskan empat misi besar pembangunan untuk lima tahun ke depan, seiring dengan visi “Kayong Utara Milik Bersama” dengan mewujudkan Kabupaten Kayong Utara yang Religius, Sehat, Cerdas dan Sejahtera. MH
Dimana 4 misi besar pembangunan tersebut, dipaparkan sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kualitas SDM yang Berdaya Saing dan Berakhlak Mulia : Misi ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat kayong utara yang berkualitas secara mental dan spiritual dengan indikator indeks kesalehan sosial (IKS) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Capaian IPM Kayong Utara meskipun cenderung terus mengalami kenaikan namun masih jauh berada dibawah angka rata-rata propinsi dimana IPM Kayong Tahun 2019 sebesar 62.66 poin meningkat menjadi 67,05 poin ditahun 2024 sedangkan IPM rata rata provinsi sudah berada diangka 71,19 poin.
2. Mewujudkan Pemerintahan yang Melayani, Unggul dan Profesional :Misi kedua ini bertujuan untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang professional, bersih, dan transparan berbasis digital serta pelayanan publik berkualitas yang mendukung kemudahan berusaha dengan indikator indeks reformasi birokrasi (IRB). Indeks Reformasi Birokrasi Kabupaten Kayong Utara meskipun saat ini sudah berada pada predikat “Baik” namun perlu terus diakselerasi dengan salah satu upaya diantaranya meningkatkan implementasi sistem pemerintahan berbasis elektronik guna mendukung pelayanan kepada masyarakat agar lebih cepat sesuai dengan tuntutan zaman yang menghendaki birokrasi kita bertransformasi menjadi birokrasi yang lincah dan berorientasi pelayanan.
3. Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pertanian, Perikanan, UMKM, dan Pariwisata :Misi ketiga ini, memiliki tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui percepatan insdustri dan perdagangan serta mendorong potensi lokal melalui pengembangan pertanian, perikanan, UMKM, pariwisata dengan indikator laju pertubuhan ekonomi dan angka kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi Kayong Utara masih perlu didorong untuk tumbuh lebih tinggi lagi yang saat ini hanya mampu dicapai sebesar 4,52%. Dilihat dari capaiannya pertumbuhan ekonomi Kayong Utara berfluktuasi dengan rentang pertumbuhan 5 tahun terakhir ini -0,76 % ditahun 2020 yang kemudian tumbuh positif diangka 4,59 % ditahun 2021 kemudian sempat menembus 5% yakni 5,03 % pada tahun 2022 dan kemudian turun kembali dibawah 5% yakni 4,48 % pada tahun 2023 dan 4,52 % ditahun 2024.
Pertumbuhan ekonomi kedepan harus kita dorong lebih berkuaitas dan merata peningkatannya pada sektor ekonomi yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah Kayong yakni Pertanian, Perikanan, UMKM, dan Pariwisata. Mengingat Sektor-sektor ini memegang proporsi terbesar dalam pembentukan ekonomi kayong utara maka diharapkan dapat mendorong percepatan penurunan angka kemiskinan dengan menyerap lapangan pekerjaan.
4. Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur yang Selaras dan Berkelanjutan dengan mengedepankan Pelestarian Lingkungan : Misi ke empat memiliki tujuan meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dengan indikator indeks infrastruktur dan indeks kualitas lingkungan hidup. Infrastruktur khususnya jalan masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan oleh pemerintah saat ini. Berdasarkan data jalan kabupaten dalam kondisi jalan mantap kecendrungan mengalami penurunan di tahun 2020 sebesar 59,32% turun menjadi 58,7% pada tahun 2023. Selanjutnya Indeks kualitas lingkungan hidup trendnya menurun, pada tahun 2020 sebesar 75,3 % turun menjadi 74,33% di tahun 2024.
Dikesempatan ini, Bupati Romi juga menyoroti struktur APBD yang masih sangat bergantung pada dana transfer dari pusat dan provinsi, dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru menyumbang sekitar 5%. Untuk itu, Ia meminta seluruh perangkat daerah menyusun program dengan prinsip efisiensi dan efektivitas yang tinggi.
“Saya harap seluruh perangkat daerah betul-betul cermat dalam menyusun program, agar program tersebut benar-benar berdampak nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kalbar Mahmudah menyampaikan harapannya agar program dan kegiatan yang disepakati dalam Musrenbang RKPD Kabupaten Kayong Utara Tahun 2026 benar-benar merupakan program prioritas yang dibutuhkan masyarakat.
“Selain itu, mengingat juga disusunnya Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2025–2029, yang merupakan tanggung jawab di periode kepemimpinan saat ini, saya berharap agar perencanaan di tahun 2026 yang disusun dapat memperhatikan dan mempedomani tahapan serta sasaran pembangunan yang telah dirancang dalam RPJMD tersebut,” ujarnya.
“Pemerintah Kayong Utara agar memperhatikan tema, fokus pembangunan serta tujuan pembangunan dan sasaran pembangunan di Tahun 2026 baik yang tertuang di dalam Rancangan RKP 2026 maupun Rancangan RKPD Provinsi Kalimantan Barat 2026 guna menyelaraskan pembangunan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, serta pemerintah Kabupaten/kota,” tambahnya.
Lebih lanjut, Mahmudah berharap forum musrenbang ini menjadi ruang dialog yang benar-benar menyerap aspirasi masyarakat.
“Saya juga berharap melalui musrenbang kali ini, kita mampu menghasilkan program yang mengedepankan pandangan masyarakat, sehingga kegiatan hari ini memberikan manfaat yang luas bagi pembangunan daerah di Kayong Utara,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar