Peninggalan Purba di Kawasan Keramat Bukit Mandi Punai Durian Sebatang - Warta Kayong

Breaking

Selasa, 21 Januari 2025

Peninggalan Purba di Kawasan Keramat Bukit Mandi Punai Durian Sebatang

  


Beberapa situs yang terdiri dari Menhir serta dolmen di Bukit Mandi Punai berada dalam wilayah administrasi Desa Durian Sebatang kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara. Aksesibilitas menuju lokasi dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua kemudian dilanjutkan dengan berjalan mendaki  bukit yang berjarak +2 km dari Desa Durian Sebatang. Secara astronomis kawasan situs ini terletak pada latitude   0°46'9.69"S dan longitude 109°58'49.61"E.


Kondisi lingkungan pada kawasan situs di Bukit Mandi Punai juga mempunyai potensi acaman yaitu pelapukan yang diakibatkan oleh perubahan suhu siang dan malam, dan faktor manusia yang melalukan penggarapan lahan secara besar besaran disekitar lokasi kawasan situs sehingga situs ini statusnya sangat terancam.
Menhir yang ditemukan saat ini di Bukit Mandi Punai berjumlah 2 (tiga) buah dengan posisi tumbang di tanah dan satu diantaranya ada yang patah. Disekitar Menhir dikelilingi dengan batu-batu kecil (kemungkinan difungsikan sebagai penyangga menhir).

Menhir pertama disebut situs A berkuran panjang + 4,8 meter, kemudian pada situs B terdapat semacam strutur batu menyerupai Dolmen berjarak 18,5 meter dari situs A. Berjarak 3 meter di sebelah selatan dari situs A terdapat menhir berukuran 80 Cm. dari Situs A ke situs D berjarak 28, 2 meter terdapat strutur batu menyerupai Dolmen, kemudian berjarak 7 – 3 meter terdapat juga beberapa struktur batu yang menyerupai dolmen.

Menhir Bukit Mandi Punai yang di sebut situs A terbuat dari batu granit berbentuk bulat agak pipih, ditemukan bekas pengerjaan pada bidang/sisinya dengan upaya menghaluskan. Panjang 4,8 Meter, lebar bidang bawah 40 cm, lebar bidang atas 33 Cm dan lingkaran 90 Cm. Sedangkan pada menhir di situs C serta situs di duga Dolmen pada situs B, D dan E tidak ditemukan bekas pengerjaan pada bidang sisinya. Sepertinya situs A adalah yang paling utama, atau sentral dari situs menhir serta beberapa dolmen yang tersebar disekitarnya.

Dolmen adalah Salah satu peninggalan pada zaman Megalitikum atau zaman Batu Besar, yang masyarakatnya masih menganut kepercayaan animisme. Dolmen adalah sejenis Meja batu yang digunakan untuk tempat meletakkan sesaji. Di bawah dan disekitar dolmen biasanya juga sering ditemukan kubur kuno yang memiliki prasasti batu nisan pada jaman itu.

Menurut penuturan masyarakat durian sebatang bahwa Bukit Mandi Punai tersebut memang dikeramatkan. Menurut pemahaman mereka menyebut beberapa struktur batu tersebut berdasarkan kemiripannya dengan penamaan yang lazim digunakan. Batu bantal, batu meja ataupun batu linggi adalah istilah yang lazim digunakan untuk mempersamakan dengan bentuk nyata dalam hidup sehari hari.

Sedangkan Menhir biasanya didirikan secara tunggal atau berkelompok sejajar di atas tanah, tetapi pada beberapa tradisi juga ada yang diletakkan terlentang di tanah. Menhir, bersama-sama dengan dolmen dan sarkofagus. Pembuatan menhir telah dikenal sejak periode Neolitikum (mulai 6000 Sebelum Masehi).

Dari penelitian-penelitian yang sudah banyak dilakukan dapat diketahui beberapa fungsi menhir yaitu; berfungsi dalam penguburan, upacara pemujaan atau yang tidak bersifat religius atau bersifat profan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar