Mercusuar Peninggalan Belanda Abad 19 di Karimata - Warta Kayong

Breaking

Sabtu, 18 Januari 2025

Mercusuar Peninggalan Belanda Abad 19 di Karimata

  


Menara Suar Serutu berada di Dusun Kampak, Desa Betok Jaya, Kecamatan Kepulauan Karimata. Secara astronomis terletak pada 49 UTM 9809861 E 243347 dan berada pada ketinggian 161 m dpl. Menara Suar Serutu merupakan Menara Suar peninggalan belanda yang dibangun pada abad ke 18.

 Menara Suar Serutu berada tidak jauh dari Prasasti Pasir Kapal berjarak 2,5 km. aksesibilitas menuju Menara suar dapat ditempuh melalui transporsi laut dari Desa Betok menuju Dusun Kampak dengan waktu tempuh 1 jam, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki mendaki bukit selama 40 menit.

Selain Menara Suar juga terdapat bangunan lainnya yang terdiri atas 7 (tujuh) bangunan, yakni ruang mesin, ruang komandan, ruang logistik, ruang prajurit (2 bangunan), dan tempat penampungan air (2 bangunan). Pengelolaan dan pengawasan Menara Suar Serutu berada di bawah Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Distrik Navigasi Kelas 1 Tanjung Priok. Menurut Bpk. Baso (kepala Dusun Kampak) renovasi/perbaikan pernah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada tahun 1971 dengan mengganti beberapa bagian bangunan seperti, talang air, dan ruang mesin. Sedangkan, Menara suar belum pedmasih digunakan hingga saat ini.


Kondisi lingkungan Menara Suar Pulau Serutu mempunyai lingkungan daerah pantai dimanfaatkan warga untuk membangun pemukiman, tempat berlabuh kapal nelayan dan tempat menjemur dan menyimpan hasil tangkapan oleh nelayan setempat, dan disisi barat terdapat bongkahbongkah batupasir berwarna putih hingga abu-abu kehitaman. Untuk lingkungan yang berada di sekitar kompleks menara suar yaitu, kersen hitam (Muntinga calabura), kelapa (cocos nucifera), jambu mete (anacardium occidentale), ketapang (terminalia catappa) dan beberapa jenis rumput liar yang tumbuh di jalan menuju ke kompleks menara suar seperti : rumput gajah (pennisetum purpureun), rumput alang-alang (imperata cylindria), dan rumput teki (cyoerus rotundus). Disekitar menara suar juga menjadi habitat alami burung elang (Aquila),babi hutan (susscrofa) dan ular sanca hijau (Morelia viridis) yang sering berkeliaran di dalam hutan disekitar pemukiman warga dan kompleks Menara Suar Pulau Serutu. Potensi ancaman Menara Suar Pulau Serutu yaitu penggaraman yang terbawa oleh angin mengakibatkan korosi pada rangka mercusuar, dan beberapa bangunan yang terbuat dari kayu sudah mulai lapuk dikarnekan termakan rayap dan ditumbuhi oleh rumput liar disekitar bangunan.

Menara Suar Serutu mempunyai tinggi 35 m dan berdenah persegi enam dengan lebar sisi masing-masing 3,51 m dan panjang rusuk 7,41 m. Konstruksi bangunan terbuat dari baja terbuka, dan menggunakan karakteristik lampu Q (3)W 105 RG F1.05.Ecl 0,5 (2x) F1.1.0 Ecl 3.0, jarak tampak 36 NM, jenis lampu Simplex Flasing Vega Marine LED Beacori/LB. Mercusuar ini menghadap langsung ke Selat Karimata. Menurut Bpk. Baso (kepala Dusun Kampak) menara suar ini belum pernah dilakukan perbaikan/penggantian dan kondisi bangunan sudah mulai mengalami korosi/karatan dibeberapa bagian terutama tangga dan sambungan antar besi.

Ruang mesin berada tidak jauh dari Menara Suara, mempunyai bentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 10 m, lebar 4,5 m, dan tinggi 1. Pada bagian depan terdapat teras yang memanjang kesamping mengikuti bentuk bangunan dan mempunyai lebar 1,40 m. Ruang ini tidak memiliki jendela tetapi memiliki 2 pintu dengan ukuran lebar pintu 1,30 m -1,80 m dan tinggi 2 m, bangunan ini masih digunakan sebagai ruang mesin. Bangunan tersebut terbuat dari kayu dan menggunakan atap seng.

Ruang komandan berbentuk rumah panggung (umpak rumah terbuat dari beton berukuran tinggi 1 m, dan lebar 20 cm – 40 cm) dan berdenah persegi dengan ukuran panjang 11 m, lebar 9 m, dan tinggi 5 m. Pada bagian depan dan belakang terdapat teras, berukuran 5,40 m x 4 m, jendela berjumlah 3 (tiga) yang berada di depan, samping kiri dan kanan, berukuran tinggi 1,60 m dan lebar 1,20 m. Pintu berjumlah 4 yang berada dibagian depan dan belakang, berukuran tinggi 2 m dan lebar 1,40 m. Bangunan tersebut terbuat dari kayu dan menggunakan atap genteng.

Ruang Logistik berbentuk rumah panggung (umpak rumah terbuat dari beton berukuran tinggi 1 m, dan lebar 20 cm – 40 cm) dan berdenah persegi panjang, dengan ukuran panjang 5 ,90 m, lebar 4,10 m, terdapat 1 pintu berukuran tinggi 2 m, lebar 1,30 m. dan jendela sebanyak 2 buah yang ditempatkan pada masing-masing sisi pintu, berukuran tinggi 1,20 m dan lebar 90 cm.

Ruang Prajurit 1 berbentuk rumah panggung (umpak rumah terbuat dari beton berukuran tinggi 10 cm - 1 m (hal ini disesuaikan dengan kontur permukaan tanah yang tidak rata) dan lebar 20 – 40 cm. Bangunan ini berdenah persegi, secara keseluruhan mempunyai ukuran panjang 10,40 m dan lebar 8,40 m, disekeliling bangunan terdapat teras, berukuran lebar 1 m. Pintu dan jendela masing-masing berjumlah 4 (empat), pintu berukuran tinggi 2 m, dan lebar 1,1 m dan jendela berukuran tinggi 1,50 m dan lebar 1,10 m.

Ruang Prajurit 2 berbentuk rumah panggung (umpak rumah terbuat dari beton berukuran tinggi 10 cm - 1 m, dan lebar 20 cm – 40 cm) dan berdenah persegi panjang, secara keseluruhan mempunyai panjang 10,10 m dan lebar 5,40 m, pada bagian depan bangunan terdapat teras yang memanjang kesamping berukuran lebar 1,80 m. Pintu dan jendela masing-masing berjumlah 4, pintu mempunyai ukuran tinggi 2 m dan lebar 80 cm dan jendela berukuran tinggi 1 m dan lebar 60 cm.

Tempat penampungan air/bak air (1) berada disebelah kanan dari ruang prajurit 2, berbentuk persegi dan berukuran panjang 5 m, lebar 2,5 m, dan tinggi 2 m. Bak air ini masih digunakan hingga saat ini. Tempat penampungan air/bak air (2) berada disebelah kanan dari ruang prajurit 1, berbentuk persegi dan berukuran panjang 8 m, lebar 6 m, dan tinggi 3 m. Bak air ini sudah tidak digunakan lagi dan sudah diganti dengan tandon air yang lebih modern.

Genteng sebagai ciri khas bangunan tropis memiliki keunggulan terhadap pengaruh alam dibandingkan dengan material lainnya. Mutu dan kualitas serta keaslian warna merah sebagai khas genteng, merupakan hasil dari proses pembakaran yang berasal dari oksidasi besi yang ada di kandungan tanah liat. Genteng yang digunakan pada bangunan di Menara Suar Serut berukuran 22 cm x 29 cm, genteng ini berasal dari pabrik STOOM PANNEN Fabriek Van Echt yang didirikan pada tahun 1865 di Belanda tepatnya di Provinsi Limburg. (BPCB Kaltim) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar