Literasi Digital Ketapang Sesi ke 7, “Optimalkan Diri Menhgadapi Dunia Digital “ - Warta Kayong

Breaking

Senin, 19 Juli 2021

Literasi Digital Ketapang Sesi ke 7, “Optimalkan Diri Menhgadapi Dunia Digital “

Kegiatan Literasi Digital sesi ke 7 untuk wilayah Kabupaten Ketapang yang di Selenggarakan oleh Kementrian Komunikasi Dan Informatika bekerja sama dengan Cyber kreasi  sukses di gelar secara daring Via Zoom Meeting  pada tanggal 19 Juli  2021, dari Pukul 13.00  WIB hingga pukul 15.00 WIB.

Pemateri pertama dalam seminar online ini adalah M. Ishaq Firdaus sebagai pendiri Kandang Investasi. Ia menyampaikan materi tentang bagaimana cara aman dalam berinvestasi online.

Menurut Ishaq perkembangan internet saat ini  berpengaruh pada aspek-aspek kehidupan. Tidak terkecuali juga pada dunia ekonomi dan bisnis. Selain bisnis online, investasi online juga sangat diminati.

“investasi online merupakan suatu kegiatan penanaman modal yang diharapkan memperoleh keuntungan di masa depan dengan menggunakan jaringan internet (online). Caranya yang mudah, pendapatan yang cukup menjanjikan, modal yang sedikit, dan menjadikan Anda seorang investor merupakan beberapa alasan untuk memilih jenis investasi online”. Papar Ishaq

Nara Sumber Berikutnya adalah Kushariyanto sebagai manager produksi dari Ketapang TV, ia menyampikan materi tentang tren pekerjaan di dunia digital.

Menurut Kushariyanto, Seiring berkembangnya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi di era digital, hybrid roles telah mengubah dunia kerja yang profesional dan mengandalkan tenaga kerja yang unggul dalam kemampuan teknologi dan sosial. Misalnya di suatu perusahaan atau organisasi jika tenaga kerja tersebut bekerja sebagai administrasi, sekarang bisa menambahkan bekerja sebagai keuangan.

“ Munculnya berbagai jenis pekerjaan baru di era digital menuntut kita untuk memiliki keterampilan tidak hanya berupa hardskill namun juga softskill. Mampu berkomunikasi dengan baik, memiliki kemampuan problem-solving, serta kreatif dan inovatif merupakan beberapa contoh softskill yang harus dimiliki seseorang agar dapat beradaptasi di dunia kerja pada era digital saat ini. Pasalnya dengan berkembangnya dunia digital tidak menutup kemungkinan terjadinya kolaborasi di berbagai bidang pekerjaan. Terlebih saat ini masyarakat sudah menerapkan teknologi digital di berbagai aspek kehidupan mereka. Jenis pekerjaan yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan akan muncul seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap profesi tersebut”. papar Kus panjang lebar menerangkan.

Pemateri berikutnya adalah Daud Cino Jordan Yang merupakan Atlet tinju Nasional. Ia membawakan materi tentang bagaimana merubah pola hidup yang konsumtif menjadi produktif.

Daud menjelaskan bahwa perkembangan zaman yang semakin modern membuat beberapa masyarakat Indonesia terbawa dalam pola hidup yang konsumtif. Saat ini dengan adanya kecanggihan teknologi, disertai kemudahan akses internet terutama melalui smartphone, semakin memudahkan Anda untuk memenuhi kebutuhan hidup primer, sekunder, dan tersier.

“ Tanpa disadari kemudahan itu ternyata membawa dampak buruk terhadap keuangan. Pengeluaran jadi tidak terkontrol, yang pada akhirnya kita tidak bisa membedakan mana kebutuhan primer, sekunder dan yang tersier. Ditambah lagi jika kita termasuk yang terbawa arus gaya hidup metropolitan, kebutuhan tersier pun bisa kita paksakan dengan cara kredit atau berhutang. Sebagai contoh banyak orang membeli mobil dengan cara kredit, padahal untuk kelangsungan hidup sehari-hari tidak terlalu perlu, tapi karena ada rasa ingin memiliki (kebanyakan timbul karena faktor gengsi), maka jalur kredit pun ditempuh”. Papar Daud menjelaskan panjang Lebar.

Nara sumber terakhir yakni Roni Bia santo, ia mmebawakan materi tentang E market bagi para pelaku UMKM. Ia juga membahas tentang fenomena belanja online yang tak mungkin dihindari di era digital saat ini. Namun, yang terpenting ialah memastikan keamanannya mengingat saat berbelanja online terkadang memiliki kendala sendiri seperti barang tidak sesuai atau pengiriman lambat.

“Seiring majunya teknologi maka tercipta e-commerce, yang bisa diakses di mana saja dan kapan saja tergantung kebutuhan kita masing-masing. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam belanja online adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan dasar, sandang pangan dan papan, kebutuhan social, kebutuhan ego, kebutuhan aktualisasi diri, waktu, ketersediaan barang di pasar, dan harga,”.  Ujar Rony

 ( WK/ 12/7/2021).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar