Oleh:
Hasanan
Hikmah dari Kisah Persahabatan Rusa dan Kera di atas antara lain:
1. Dalam berteman, bersahabat atau bermasyarakat, kita tidak boleh membedakan agama, suku, ras, golongan atau status sosial seseorang. Pembatasan dalam bergaul, akan menciptakan sekat-sekat atau kesenjangan sosial. Ambilah pelajaran berharga dari Rusa dan Kera, mereka bersahabat tanpa melihat latar belakang masing-masing;
2. Jangan memiliki penyakit iri hati dan suka mengadu-domba seperti Babi. Senang melihat orang lain susah, susah melihat orang lain senang. Sifat iri hati dan suka menadu-domba seperti ini, ibarat pepatah “suka memancing di air keruh”, atau suka mencari kesempatan/keuntungan atas persoalan/masalah orang lain;
3. Dalam menghadapi masalah, kita tidak boleh buru-buru mengambil keputusan. Karena sifat tergesa-gesa atau terburu-buru biasanya cenderung tidak baik. Contoh saja seperti Rusa dan Kera. Karena tidak meneliti terselebih dahulu, langsung menelan mentah-mentah saja informasi yang disampaikan Babi, akhirnya Rusa dan Kera selisih paham;
4. Ketika berada di negeri orang, kita harus bisa beradaptasi (menyesuaikan diri) dengan lingkungan baru kita. Jangan seperti Babi, tidak bisa menempatkan diri di negeri orang. Ingatlah pesan orang tua-tua kita dulu, “Kalau merantau ke kampung (negeri) orang, jangan membawa gaya ayam jantan (sok jago)”. Karena sok jago atau sok pandai, akhirnya kita bisa binasa atau menemui masalah;
5. Adaptasi yang baik itu seperti pepatah orang tua kita, “Masuk ke kadang Kambing, kita harus bisa ngembek, masuk ke kadang Sapi kita harus bisa ngemak”. Maksudnya, kita harus bisa menyesuaikan diri dengan adat-istiadat baik negeri orang. Jika beertentangan dengan kebiasaan kita, lebih baik kita diam saja, jangan menentang dengan cara-cara yang tidak baik;
6. Jadilah manusia pemaaf seperti Rusa dan Kera. Walaupun sudah dikhianati Babi, Rusa dan Kera bersedia memaafkan Babi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar