Jembatan Lisungan Rusak Berat, Berulangkali Ajukan Perbaikan Tidak Ditanggapi - Warta Kayong

Breaking

Kamis, 27 Juni 2019

Jembatan Lisungan Rusak Berat, Berulangkali Ajukan Perbaikan Tidak Ditanggapi

Kondisi jembatan di Sungai Linsungan yang Rusak Berat, kontruksi patah saat dilalui kendaraan pengangkut TBS

Wartakayong.com Ketapang – Jembatan Lisungan yang berada di ruas jalan utama bagi warga di Desa Sukraja,
Kecamatan Singkup, Kabupaten Ketapang, menjadi keluhan warga setempat yang saat ini mengalami rusak berat, serta ramai diperbincangkan oleh Netizen, setelah adanya postingan salah satu warga atas nama Ahmad Yuliono(Yoyon) dalam akun Facebook nya Putra Nibung.

Menurut keterangan warga setempat yang akrab disapa Yoyon, bahwa jembatan tersebut menjadi akses utama masyarakat dan anak sekolah yang menghubungkan 5(lima) Desa yang ada di Kecamatan Singkup.

Jembatan yang berbahan kayu tersebut merupakan pilihan utama masyarakat menuju ibu kota kecamatan. Namun dengan kondisi jembatan yang rusak parah membuat warga khawatir dan harus ekstra hati-hati sewaktu waktu bisa memakan korban kecelakaan.

Diterangkan Yoyon bahwa jembatan tersebut sudah sering diajukan perbaikannya melalui Musrenbang yang menjadi prioritas utama, namun belum juga ada tanggapan.

Jembatan Ini selalu menjadi Usulan Prioritas di poin atas, namun sampai saat ini bahkan hancur seperti ini, belum ada tindakan. Semoga Pemda setempat bisa memfasititasi melalui Dinas terkait untuk jembatan ini,” terang Yoyon Kamis(27/62019)

Sukandi, Kades Sukamulya melalui sambungan telepon selulernya membenarkan adanya keluhan warga mengenai jembatan tersebut.

Jembatan itu berada di Desa Sukaraja, namun sering dilewati oleh warga dari SP1,SP2 Desa Sukamulya,” jelas Sukan kades Sukamulya.

Dikatannya bahwa keberadaan jembatan tersebut sudah beberapa kali diperbaiki dan telah diusulkan melalui musrenbagdes.

Untuk perbaikan jembatan butuh dana yang diperkirakan mencapai 150 hingga 170juta

Dilain pihak Ungai camat Singkup saat dikonfirmasi via telepon seluler menerangkan, kalau jembatan itu saat ini memang rusak parah dan telah beberapa kali diperbaiki, dengan bantuan CSR PT. Bukit Palem dan Koprasi. Namun perbaikan yang bersifat tanggap darurat.

Jembatan itu perlu saya klarifikasi. Setiap tahun kita masukan dalam usulan. Jembatan itu satu sungai tapi ada dua jembatan. Yang satu sudah dibangun, untuk yang di Linsungan saat ini belum dibangun kembali, ada tebing yang tergerus air namun sudah diperbaiki melalu dana CSR Bukit Palem dan pihak Koperasi yang di wadahi oleh kades Sukamulya,”terang Ungai.

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa jembatan yang merupakan akses utama itu, juga dilalui kendaraan pengangkut TBS, sehingga kontruksi jembatan tidak berimbang kekuatannya dengan beban yang melaluinya.

Untuk tahun ini sudah kita masukan dalam Musrenbang Kecamatan, namun kapan realisasinya kita tidak tau, menurut info pada tahun ini sudah masuk progres,” jelasnya lagi.

Dilanjutkannya, bahwa ” Kerusakan bertambah parah saat ada truck pengangkut TBS salah tapak sehingga trucknya tercebur karena jembatannya patah. Dan untuk sementara ini kendaraan roda empat belum bisa lewat,”lanjut Ungai.

Ungai menuturkan bahwa untuk pembangunan jembatan Linsungan itu butuh dana yang cukup besar.

Untuk pembangunan jembatan tersebut butuh dana yang cukup besar, diperkirakan butuh sekitar 150 hingga 170 juta, karena itu butuh perhatian Pemerintah Daerah. Hal itu juga sudah saya sampaikan pada bapak Bupati, saat beliau ada berkunjung ke Singkup,” pungkas Ungai camat Singkup mengakhiri sambungan selulernya.

A.M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar