(Yuslianto,S.Pdi Kasi Pendidikan Kementrian Agama Kabupaten Kayong Utara, Memberikan Penjelasan Saat diTemui di Ruang Kerjanya).
Warta Kayong.com, Sukadana – Mengenai MTs Nurul Falah yang ada di Jalan Amoera Desa Sutera Kecamatan Sukadana, Sadino salah satu warga yang juga selaku Komite sekolah menyampaikan bahwa kerusakan fisik sekolah itu sudah sering dilaporkan ke Dinas terkait yakni dinas Pendidikan dan Kementrian Agama Kayong Utara.
Dilain pihak Riduansyah Yg juga merupakan legislator Politisi Partai Demokrat juga angkat bicara.
Dari berbagai tanggapan dan pemberitaan di media, Kepala kementrian Agama melalui Kasi Pendidikan, Yuslianto, S.Pdi memberikan penjelasan dan rasa keprihatinannya terhadap keberadaan MTs Nurul Falah tersebut.
” keberadaan MTs Nurul Falah statusnya masih Swasta, kita merasa prihatin, dengan apa yang terjadi di MTs itu, karena itu juga musibah, secara moral kita betul betul prihatin,” jelas Yuslianto.
Keprihatinan itu disampaikan berkenaan beberapa waktu lalu Atap sekolahan di terpa angin kencang hingga berterbangan.
[wpvideo 4RcqLKjA data-temp-aztec-id=”3da81db4-8f53-4870-a23d-626d11a193d2″]
Kebih lanjut Yuslianto mejelaskan bahwa, saat ini berada di akhir tahun anggaran pihaknya tak bisa berbuat banyak, dan pada tahun anggaran 2019 nanti bisa memberikan tindakan, karena pada tahun 2019 MTs berubah status menjadi negri otomatis akan mendapatkan dipa yg penganggaran itu ada dalam dipa.
” Pada saat ini berada diakhir tahun anggaran, jadi kita tak bisa berbuat banyak dalam hal ini, kecuali setelah tahun anggaran baru nanti, kita akan memberikan tindakan apa yang seharusnya kita lakukan. Kebetulan pada tahun 2019 MTs yang dari swasta menjadi negri, otomatis akan mendapatkan dipa, yang mana penganggaran itu ada dalam diva itu termasuk untuk pembangunan fisik. Insya Allah kami berkeyakinan pada 2019 pembangunan itu akan dilaksanakan oleh kementrian agama,”lanjut Yuslianto.
Nengenai tanggapan masyarakat yang dimuat dimedia Yuslianto menyatakan bahwa itu adalah hak masyarakat sebagai bentuk keprihatinan mereka. Dijelaskan pula bahwa MTs sedang dalam transisi.
” Sikap keprihatinan masyarakat yang dimuat dimedia itu adalah hak mereka, saat ini Status MTs itu masih swasta sedang dalam transisi, SKnya sudah terbit tapi belum dilaksanakan peresmiannya,” terang Yuslianto.
Selain itu pihaknya juga berharap dan berterimaksih jika pemerintah bisa menganggarkan dan membantu pembangunan fisik sekokah itu, karena yang menimba ilmu di MTs tersebut juga merupakan anak anak Kayong Utara.
A.M(30/11/2018)