Warta Kayong.com Kayong Utara, Sukadana- Masyarakat mengeluhkan timbulnya wabah lalat yang semakin menjadi di lingkungan tempat tinggal mereka,yang berada di kawasan perkebunan sawit milik PT. Kalimantan Agro Pusaka(PT.KAP) yang berlokasi di desa Sei Sepeti, kecamatan Seponti Jaya, Kabupaten Kayong Utara, menjadi keresahan dan kekhawatiran warga yang berdomisili di sekitar area perusahaan tersebut.
Adanya serangan lakat yang pekat kepemukiman penduduk, di khawatirkan akan menimbulkan penyakit bagi warga masyarakat di sekitarnya, dimana hal ini sudah dikeluhkan warga sejak beberapa bulan terakhir ini.
SURYANA warga Sei Sepeti yang juga Anggota DPRD Kayong Utara yang duduk di komisi III, saat dikonfirmasi Warta Kayong mengungkapkan keprihatinannya terhadap permasalahan yang sedang diresahkan oleh warganya, menurutnya ia sudah mencoba datang ke perusahaan untuk berkoordinasi namun di tolak oleh pihak perusahaan.
“Kami datang ke kantor PT dan mengisi buku tamu, kami ingin konfirmasi terkait lalat tersebut dengan orang orang yg dianggap berwenang untuk di konfirmasi, tetapi saya di tolak dengan alasan sibuk, saya pernah lihat data di puskesmas Telaga Arum, luar biasa 2 bulan kemarin mayoritas yang berobat ke puskesmas Telaga Arum sakitnya di perut dan pencernaan,” ungkap Suryana.
Suryana Anggota DPRD Kayong Utara Komisi III
Saat suryana memposting masalah tersebut melalui Akun facebooknya, berbagai tanggapan dari warga net yang memberikan komentar dan saran, agar permasalahan segera di atasi dan dicarikan solusinya, Hengky rahmanda salah satu warga net menuliskan komentarnya.
“Solusinya tinjau kembali amdalnya, masyarakat tidak mau tau, baik yang bekerja di PT. KAP maupun yang tidak…
Intinya sudah menjadi kewajiban perusahaan, untuk menjaga lingkungan sekitar kawasan tetap ramah lingkungan, masalah solusi, tentu menjadi kapasitas dan tanggung jawab pihak Korporasi, datangkan ahli untuk riset terkait pemicu ledakan lalat, korporasi pastinya punya Budged untuk itu, sekali lagi Perusahaan harus menjamin lingkungan sekitar perusahaan sehat dan tidak mengganggu aktivitas warga,” Tulis Hengky.
Sementara warga net lainnya, Anton new memberikan tanggapa sedikit berbeda, agar masalah tersebut jangan diangkat di media lebih baik cari solusi datangi pihak perusahaan.
” Iya betul ngak perlu demo, untuk di ekspos , kalo PT KAP tutup kira kira sanggup ngk mengembalikan ekonomi masyarakat? lebih baik kita datang ke yang punya PT KAP bicarakan solusinya gmna, itu uda bnyak terjadi PT tutup 15 th masyarakat menuai hasil sawit sendiri, hbis sudah 15th ekonomi pun mulai menurun,” tulis Akun Anton New.
A.M