Sejarah Berdirinya RKU ! Pahit Dan Manisnya selama tiga tahun berjalan hingga saat ini

gb di atas dok:  Saat acara launching radio 18 november 2015 ( Foto: Lud equator)

Tepatnya pada tanggal 18 November 2015 silam, Radio Kayong Utara resmi di luncurkan. Setelah melalui proses yang panjang dan pengorbanan yang luar biasa dari berbagai fihak, tentunya hal tersebut tidaklah mudah. terhitung hingga hari ini yaitu tanggal 25 januari 2018, RKU sudah berusia 3 tahun berjalan, namun  perubahan akan kemajuan RKU masih sangat lamban.

Miftahul Huda adalah salah satu orang yang ikut dalam proses berdirinya RKU mengisahkan, jika saat itu ia bersama sahabatya merasa prihatin akan adanya Fasilitas RKU yang belum di fungsikan padahal sudah beberapa tahun alatnya tersedia.

Atas dasar tersebut, Miftahul Huda bersama sahabatnya yakni Miftahul Jawad, Oki Pratama dan Hermanto menghadap Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika yang juga di temani Kabid Informatika yang saat itu di jabat oleh Lahwan S. Pd. saat itu dinas KOMINFO mash bersatu dengan perhubungan.

Dalam pertemuan tersebut, initinya meminta izin untuk menghidupkan perangkat yang ada dengan berbagai keterbatasan yang ada sebab kebetulan juga saat itu di penghujung tahun jadi semuanya tidak teranggarkan dan belum teranggarkan pada tahun berjalan. Namun karena Komitmen dan kesungguhan dari Tim, akhirnya niat baik kami di restui dan di sambut baik serta di sarankan untuk meminta restu juga dengan Bupati Kayong Utara, H Hildi Hamid.

launching radio 18 november 2015 ( Foto: Danang Pontianak Post)

Alhamdulilah saat itu H. Hildi Hamid juga menyambut baik rencana peresmian Radio Kayong Utara untuk beroperasi secapatnya, maka tak menunggu lama kami bergerak cepat, dan pertama kali radio On saat itu adalah Tanggal 09 Oktober 2015 Malam Jum`at degan operator pertama kali adalah Oki P. serta di saksikan oleh Lahwan sebagai kabid KOMINFO, saya sendiri, Miftahul Jawad, dan Ikin sebagai Tekhnisi yang menservis mixer yang sebelumnya sempat rusak.

Betapa riang dan gembiranya saat pertama kali radio dapat On Air, hari hari berikutnya Oki atau dengan sapaan akrab nya bang Oki, akhirnya di percaya menjalankan radio tersebut dengan berbagai keterbatasan fasilitas.Namun meski demikian saat itu kami tak menyerah, hinga akhirnya bergabunglah kembali nama nama yang sebelumnya telah di SK Kan bupati untuk mengelola Radio kayong utara secara formal.

Berjalannya waktu, kemudian rencana peresmian bergulir, hanya 3 minggu berselang dari pertama kali on air radio akhirnya sepakat untuk melegalkan bahwa RKU secara resmi beroperasi, akhirnya di sepakati waktu dan tempat, lalu panitia saat itu bergerak cepat mempersiapkan segala sesuatunya, di mulai dari pencarian dana, persiapana administrasi serta banyak hal yang lainnya.

Pembuatan logo radio adalah salah satu proses yang rumit, berapa kali naik turun serta rekomendasi perubahan dan perbaikan, akhirnya setelah berapa kali revisi kemudian di setejui oleh Bupati kayong utara bapak H. Hildi Hamid. Proses Pembuatan Logo saat itu saya, (Miftahul Huda) dan Bang Oki yang merancangnya. Alhamdulilah ada kebanggan tersendiri karya dapat di setujui dan saat ini di gunakan sebagai logo resmi RKU.

Akhirnya dengan berbagai perjuangan, tepat pada malam Rabu 18 November 2015  dimana saat itu suasana setelah hujan, saya masih ingat bagaimana beceknya areal pelataran kantor, dan sorenya harus di urug dengan pasir.Namun alhamdulilah  saat malam, suasanapun cerah dan panggung Eks MTQ tahun 2015 tersebut tampak sangat mewah sebab di hias begitu rapih dengan warna warni bunga serta macam ragam pernak dan pernik.
Bupati kayong Utara yang di wakili oleh Sy Muzahar sebagai asisten 1 meresmikan Radio Kayong Utara bersama Ketua DPRD Sukardi dan Kepala Dinas HUBKOMINFO Rusli, dengan memencet tombol sirine akhirnya resmilah RKU mengudara sejak saat itu.

Yang ikut berperang penting dalam persiapan acara tersebut adalah Saudara Hermanto, Miftahul Jawad, yang berperan sebagai garda terdepan pencari dana serta saudarai Mia Guvara yang begitu gigih mencari dana untuk mensukseskan acara tersebut.

Sedangkan yang berperan penting dalam proses Administrasi perkantoran saat itu adalah Kepala Dinas HUBKOMINFO (Rusli) beserta Kabid Kominfo ( Lahwan) serta stafnya (Deni, Reza, Ridwan, Fauzi).

Yang ikut berperan dalam mensukseskan Acara di malam tersebut adalah Novie, Marlie Lenggo geni dan Heri yang berperan sebagai MC dan juga Bang Oki serta Om Dharma yang berperan untuk mengkondisikan jalannya acara.

Acara di meriahkan oleh sumbangan pementasan Teater Skuter (binaan Jamani ) serta silat Kampung dan bantuan dari sanggar Tuah Kayong (Binaan Rina) yang mentas dengan bebrapa tariannya.

Tercatat dalam sejarah mulai saat itu RKU resmi beroperasi meski dengan berbagai keterbatasan, melewati sambutannya juga Ketua DPRD dan Bupati Kayong Utara, memberikan dorongan agara RKU dapat menjadi media yang layak di konsumsi publik dan maju dari berbagai sisi untuk ke depannya.

Namun seiring berjalannya waktu, hingga saat ini sudah tiga tahun berjalan, RKU masih belum tampak perubahan signifikan, masih belum menjadi lembaga Publik yang bisa mandiri, saat ini masih menginduk di KOMINFO, di mana rumah tangganya masih bersatu. jadi jika ada apa apa susah atur rumah tangganya sehingga cenderung RKU menjadi nomor dua.

Maka atas dasar tersebut, besar harapan bila RKU dapat menjadi lembaga penyiaran publik lokal yang berdiri sendiri dengan mengurus rumah tangga sendiri, anggaran sendiri dan manajemen sendiri, namun tentunya tetap mengacu pada Radio berbasis pemerintah daerah. Maka arti mandiri di sini RKU seyogyanya di beri kewenangan sendiri mengelola serta mengatur rumah tangganya sesuai dengan standar oeprasional prosedur dari Pemerintah Daerah.

Insyaallah dengan demikian RKU juga bisa mengarah pada profesionalitas dengan program yang berkwalitas, sebab kunci utamanya ada pada kewenangan pengelolaan serta Sumber daya manusia yang berkompeten untuk di ramu sesuai komposisi.

Apalagi dengan adanya Perautran daerah (PERDA ) penyiaran publik lokal yang juga telah terbit pada tahun 2016 lalu, RKU punya kesempatan bagus untuk juga bisa menyerap pemasukan dari iklan. namun tentunya syarat mutlaknya adalah melakukan pembenahan manajemen serta memberikan kewenangan penuh terhadap RKU agar dapat mengelola rumah tangganya sendiri.

Kita punya sumber daya berkwalitas dan berpengalaman dari yang bertitel sarjana komunikasi sampai yang sudah puas makan asam garam di dunia media, barang kali ini bisa di berdayakan untuk memajukan RKU, tinggal bagaimana pemerintah terkait, serius atau tidak melihat hal ini. bila tidak serius ini bisa jadi bom waktu dan niscaya kita akan tertinggal dan pasti akan menyesal kemdian.

Bersyukur RKU sudah di dobrak dan berdiri hingga saat ini, bersyukur alatnya tidak mangkrak begitu saja di dalam gudang, dan bersyukur sampai saat ini masih berjalan, namun perlu di ingat, bahwa sebuah kemajuan adalah keniscayaan yang harus di raih.

Seiring berjalannya waktu, dua tahun anggaran sudah di lewati pahit manis sudah di rasakan, dimana RKU di rasa seperti nomor dua, padahal saat acara ceremonial hari jadi RKU, secara tersirat Bupati kayong utara menanggapi komentar dan tanya jawab telpon dari pendengar menyatakan jika RKU harus maju dengan keterangan yang menjanjikan. Namun dalam kenyataanya masih belum sesuai dengan harapan.

Tambah lagi pada tahun 2018 ini RKU kehilangan beberapa Mata acara penting berupa sajian informasi berita publik, serta pemangkasan Biaya Iklan layanan masyarakat. namun beruntung dari dinas Instansi lain melakukan sinergy program kegiatan, namun sayang itu pun hanya beberapa kali saja, sehingga andalan program RKU yang memperioritaskan pada sajian Informasi serta berita dan Hiburan edukasi juga masih belum terpenuhi.

Memang dapat di maklumi jika hal tersebut terjadi, dan bukan hanya di RKU saja tapi lembaga lain, yang mungkin juga di pandang sebelah mata. Pemakluman itu di karenakan jika tahun 2018 adalah tahun politik, dimana sebagian anggaran, konon di pakai untuk membiayai proses PILKADA , sehingga beberapa dinas Instansi di lingkungan pemerintah daerah anggarannya di kurangi dan imbasnya kemana mana. Walau di sisi lain, gaji anggota DPRD naik tapi herannya gaji honorer dan kontrak masih segitu gitu saja. memamg masih terjadi ketimpangan, sehingga ini mengakibatkan kesenjangan, serta suatu saat ini bisa jadi bom waktu.

Kembali pada nasib RKU, artinya saat ini RKU secara lembaga saja sulit untuk hidup, apalagi mau menghidupi yang mengabdi atau bekerja di dalamnya. kesimpulannya adalah, jika pemerintah saat ini serius mari lakukan perubahan, jika sudah tidak mau serius ya menunggu yang akan datang. dan apabila masih juga belum mau serius, bagus di tutup saja biar tidak menjadikan beban anggaran yang kepalang tanggung. Penulis : Miftahul Huda

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama