Kuatkan Paham Aswaja Annahdiyah,PCNU KKU gelar rapat persiapan Harlah ke-92

Kayong Utara- Jelang peringatan hari kelahiran Nahdlatul Ulama (NU) ke-92,31/01/2018 sesuai kalender miladiyah,Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kayong Utara ( KKU) gelar rapat.persipan Harlah NU bertempat di sekretariat PCNU Jalan Bayangkara No 9 Sukadana.Minggu malam 21/01/2018.

Dalam rapat yang dipimpin tokoh muda NU RIO didampingi ketua LTN NU KKU membahas tentang penguatan paham keaswajaan Annahdiyah.tampak hadir dalam acara tersebut beberapa tokoh NU Cultural dari kecamatan Simpang Hilir.

Dalam sambutanya,H Nazril Hijjar Sag,mengajak kepada jajaran stuktur NU maupun Cultural,untuk kembali merenungi dasar mengenai cara warga bangsa mengenali kembali hakikat agama dan Pancasila.

“Soal beragama, NU tegas!dengan paham ahlussunnah wal jama’ah yang kemudian dispesifikasikan dengan annahdliyyah (aswaja khas NU). Kaidah dasar agama ini dicerminkan dengan model Islam rahmatan lil ‘alamin berkarakter moderat,”jelas H.Nazril Hijjar.

Dalam kaitan memahami Pancasila, NU juga tegas. Kenapa? ”Sebab tokoh-tokoh NU terlibat langsung dalam perumusan Pancasila yang diyakini akan menjadi perekat bangsa Indonesia yang multikultur ini,”imbuh Tokoh Kayong Yang Aktif di berbagai kegiatan baik pemerintah maupun masyarakat tingkat bawah ini.

Rapat Internal persiapan Harlah NU ke-92.Minggu(21/01/2018).(Foto Ibnu Cheha/WK)

Maraknya isu khilafah yang di kampanyekan sebagian kalangan,menurut Abdul Raof Arrahbini,selaku wakil PC NU yang juga sekretaris DPC PKB KKU hal tersebut basi!

Menghadapi gerakan transnasional yang mulai mengoyak dan mempersoalkan Pancasila dianggap tidak Islami, rasanya bagi NU itu kuno!!! Sebab,yang demikian sudah ada sejak jaman perumusan Pancasila dengan mempertentangkan antara piagam Jakarta atau rumusan final Pancasila terutama sila pertama,”tegasnya.

Di tambahkanya,”sebaiknya kita mengingatkan kembali sikap resmi NU dalam hal mematri Pancasila dalam kehidupan berbangsa.NU secara historis tidak pernah berkhianat soal keyakinan berpancasila,”imbuh Abdul Raof Arrahbini Usai rapat persiapan Harlah NU ke-92.

Mengutib dari buku “Apa dan Bagaimana Nahdlatul Ulama” karya KH Muchit Muzadi,Abdul Raof Arrahbini kembali menjelaskan alasan kenapa NU menerima Pancasila Sebagai Dasar Negara.

Ada tiga alasan kenapa NU menerima Pancasila.Pertama, soal tujuan NU sejak berdiri secara organisatoris tegas menyatakan asas organisasinya Islam dan sejak jadi partai 1952 baru mencantumkan ideloginya.Kedua, Islam bukan ideologi tapi agama. Sebab ideologi adalah pemikiran manusia.Ketiga, asas organisasi tidak harus agama, boleh dengan asas kerakyatan, keadilan, kekeluargaan yang semuanya itu ada dalam Pancasila,”Paparnya.

Penegasan NU dalam mematri Pancasila termaktub jelas dalam deklarasi hubungan Pancasila dan Islam saat Muktamar ke-27 tahun 1984.

Ada lima isi deklarasi tersebut, yakni: Pancasila sebagai dasar dan falsafah NKRI (bukan agama), sila ketuhanan yang maha esa dijiwai dengan tauhid dan keimanan, Islam adalah aqidah dan syariat yang menghubungkan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia, penerimaan dan pengamalan Pancasila adalah wujud pelaksanaan syariat, dan NU berkewajiban mengamalkan pengertian Pancasila secara murni dan konsekwen.Isi deklarasi inilah yang patut direnungkan oleh segenap bangsa Indonesia. Tidak ada satupun yang bisa berkhianat dengan Pancasila dalam menjaga NKRI.Maka dari itu, dalam forum-forum resmi NU selalu dipekikkan kalimat: Pancasila jaya dan NKRI harga mati. Itu adalah amaliyah warga NU sesuai deklarasi NU tahun 1984 dan menjalankan dawuh para ulama sejati,”pungkas Gus Raof sapaan akrab para sahabat-sahabatnya.

MJ/22/01/2018.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama