Riduansah: Mengatasi Kenakalan Remaja, Tanggung Jawab Kita Bersama

Meningkat kenakalan remaja akhir-akhir ini di KKU, perlu mendapat perhatian serius dari kita semua. Karena remaja adalah masa depan bangsa, masa depan Kayong Utara, masa depan orang tua. Baik remaja, baik juga masa depan bangsa, daerah dan orang tua.

Tidak sedikit remaja kita yang terjerumus dalam pergaulan bebas. Ada yang terlibat narkoba, miras, ngelem, bahkan pergaulan seks bebas. Sehingga banyak diantaranya yang putus sekolah/kuliah.

Melihat fenomena ini, Riduansah, anggota komisi III DPRD KKU, menganggap sebagai masalah serius. Perlu perhatian serius dari semua elemen yang ada. Baik orang tua, masyarakat maupun pemerintah.

Tidak sedikit remaja kita yang kecanduan dengan lem. Jika tanpa perhatian dan penanganan kita, dari ngelem bisa ke narkoba dan miras. Bahkan banyak dianataranya melakukan hubungan di luar nikah.

Peran dan pengawasan orang tua sangat penting, karena sebagian besar waktu anak ada di lingkungan keluarga dan masyarakat. Setiap orang tua wajib tahu aktivitas anak-anaknya di luar rumah. Penguatan dan pendidikan karakter bagi anak sangat penting pula. Serta mendorong mereka mengikuti kegiatan-kegiatan positif di luar jam sekolahnya.

Kegiatan positif di luar jam sekolah sangat banyak. Misalnya olahraga, kursus, kesenian dan sebagainya. Dukung mereka untuk megikuti kegiatan tersebut, sesuai dengan bakat dan minatnya. Selain memiliki peluang dan nilai tambah, kigiatan seperti ini dapat mengurangi aktivitas anak yang tidak penting/negatif.

Semakin sedikit aktivitas positif anak di luar jam sekolahnya, semakin besar peluangnya melakukan kenakalan. Apa lagi mereka bergaul dengan teman yang memiliki kecenderungan negatif, maka peluangnya untuk nakal semakin terbuka.

Yang paling penting , tentu keteladanan orang tua itu sendiri. Orang tua adalah cermin bagi anak-anaknya. Terlepas itu diikuti atau tidak oleh anak, namun sebagai orang tua kita sudah memberikan yang terbaik buat anak-anak kita.

Selanjutnya peran masyarakat. Masyarakat memiliki peranan penting dalam mengatasi pergaulan anak dan kenakalan remaja. Ketika anak keluar rumah atau sekolah, menjadi tanggung jawab masyarakat juga mengawasinya. Maksudnya, ketika mereka melakukan yang tidak-tidak di depan mata kita, kita wajib menasehatinya. Mengambil tindakan yang pantas, atau menyampaikan hal tersebut ke orang tuanya.

Sikap masa bodoh kita sebagai masyarakat, juteru akan menjerumuskan generasi penerus bangsa ini. Tidak menutup kemungkinan, pembiaran kita akan menyeret anak-anak kita, cucu-cucu kita dalam pergaulan yang sama.

Anggapan ‘bukan anak kita, terserah kamu saja’, bagi Iwan, ini merupakan bentuk kezaliman kita sebagai masyarakat/orang tua. Merupakan bentuk pembiaran, seolah kita setuju dengan tindakan negatif yang dilakukan anak.

Politisi muda Demokrat ini tidak hanya ngomong saja. Baginya, pengawasan dan pembinaan terhadap generasi muda, merupakan bagian dari tanggung jawabnya. Baik di lingkungannya, maupun tempat lain. Iwan tidak akan diam ketika melihat remaja/anak muda melakukan hal yang tidak-tidak. Dia akan menegur langsung, atau menyampaikan hal tersebut ke orang tua anak tersebut.

Sebagai orang tua, kita tidak boleh salah tanggap ketika ada pengaduan tentang tindak-tanduk anak kita di luar rumah. Harusnya kita bersyukur. Kemudian menyelidiki pengaduan tersebut, bukan langsung membela anak kita.

Pembelaan kita yang berlebihan di hadapan anak, akan membuat mereka semakin manja dan merasa pantas. Mereka merasa, orang tuannya saja tidak marah ketika mereka dilaporkan melakukan yang tidak-tidak.

Mengapa ini harus Iwan sampaikan? Selain ini merupakan tanggung jawabnya sebagai orang tua/masyarakat, Iwan juga merasa memiliki anak/keluarga. Dia tidak akan mampu mengawasi tindak-tanduk anaknya ketika di luar rumah. Iwan butuh orang lain, butuh pengawasan masyarakat. Dia sangat terbuka dalam hal ini. Karena bagi Iwan, tanpa dukungan masyarakat, tujuan pendidikan pun tidak akan berhasil.

Terakhir, peran pemerintah. Untuk menekan kenakalan remaja, peran pemerintah sangat strategis bagi Iwan. Pemerintah memiliki alat dan kuasa/wewenang atas wilayah ini, termasuk kuasa mengatur rakyatnya. Generasi ini akan selamat, kenakalan remaja bisa di tekan jika peren pemerintahnya berjalan dengan baik.

Iwan mengapresiasi kinerja Sal Pol PP Kayong Utara. Pol PP termasuk berhasil dalam melakukan razia-razia terhadap remaja saat ini. Dengan beberapa kasus yang di tangani Sal Pol PP tersebut, setidaknya memberikan efek takut bagi yang lain.

Sebetulnya banyak jalan/cara bagi pemerintah untuk menekan kenakalan remaja, karena mereka punya perangkat dan biaya. Bisa melalui dunia pendidikan dan menggalakan kegiatan ekstra kurikuler. Kemudian penyediaan sarana atau fasilitas-fasilitas sesuai dengan bakat/minat anak, mengelar even-even, dan sebagainya.

Penyuluhan dampak kenakalan remaja dan pergaulan bebas secara berkala, baik dari dinas terkait, kepolisian dan lembaga berkompeten lainnya penting pula digalakan. Ini pun bagian dari cara kita membangun kesadaran generasi/remaja.

Kemudian, saat ini desa telah otonom dan memiliki anggaran yang memadai. Tentu tidak salah Pemerintah Desa menganggarkan kegiatan pembinaan ke remaja, melalui alokasi  pemberdayaan. Baik berupa penyediaan fasilitas dan menggelar even-even untuk remaja, maupun pembinaan dan penyuluhan.

Untuk penyuluhan, pemerintah desa bisa bekerjasama dengan dinas terkait, kepolisian atau stackholder lainnya. Sehingga kita tidak hanya terfokus pada pembangunan fisik semata. Pembangunan metal spiritual, jauh lebih penting dari semua itu. (Ham)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama