Wisata Sejarah Makam Gusti Panji
Petilasan makam Gusti Panji dari Kerajaan Simpang Matan yang terletak di Desa Lubuk Batu, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara. Tepat di Sungai Matan atau disebut dengan Simpang Keramat, merupakan satu di antara warisan cagar budaya yang menjadi saksi bisu sejarah masa lalu dari kerajaan tertua di Kalimantan Barat, yakni kerajaan Simpang Matan.
Petilasan makam Gusti Panji tersebut dapat kita akses melalui jalan air maupun darat. Melalui akses jalan air, mata kita akan dimanjakan dengan pemandangan alam sungai yang indah dengan suasana hutan yang masih alami.
Di depan makam Gusti Panji terdapat meriam Bujang Koreng. Konon meriam itu berpasangan, namun saat ini hanya tinggal satu saja. Berwisata ke petilasan makam Gusti Panji tersebut, kita lebih dekat mengenal sejarah masa lalu. Dan kita dapat mersakan bagaimana kejayaan masa lalu di daerah simpang hilir.
Sedikit di ceritakan bahwa gusti panji adalah Putra dari Gusti Asma, namanya lebih terkenal sebab sikapnya yang sangat anti terhadap kompeni Belanda. Ia tak mengenal kompromi, beberapa kali Belanda mengajaknya berunding namun selalu ditolak. Perang yang paling fenomenal di masa Gusti Panji adalah perang Bulangkait, di mana pasukan belanda banyak yang tewas karena akar bulang yang ditanam pasukan kerajaan.
Di sekitar makam tersebut sebenarnya menyimpan misteri yang hanya orang orang tertentu saja yang dapat melihatnya. Seperti keberadaan tiang masjid yang masih ghaib. Di belakang makam tersebut konon juga bekas peninggalan kerajaan masa lalu.
Para Peziarah sering datang ke tempat tersebut dengan tujuan bermacam-macam, namun kebanyakan dari mereka biasanya adalah membayar niat dari nadzarnya yang terkabul. Selain makam yang ada di kompleks tersebut juga ada makam lain yang berada di seberang sungai, masih berhubungan dengan kompleks makam Gusti Panji. (WK)