Pada episode sebelumnya, mengisahkan tentang awal mula sejarah kerajaan Tanjung pura sebagai kerajaan tertua di kalimantan barat, dan di sebutkan, bahwa keturunan dari raja tanjung pura pertama berasal dari kerajaan majapahit yang menikah dengan putri junjung buih.
Pada episode ke dua ini mengisahkan tentang keturunan brawijaya yang mendirikan kerajaan Tanjung pura di kota sukadana.
- Dari pernikahan brawijaya dengan putri junjung buih melahirkan tiga orang putra di antaranya, Pangeran Perabu yang bergelar Raja Baparung sebagai pendiri kerajaan Sukadana. Putra ke dua yakni gusti Likar sebagai pendiri kerajaan meliau dan pangeran mancar sebagai pendiri kerajaan Tayan.
- Sekitar pada Tahun 1487 M. putra Mahkota, karang Tunjung naik tahta menggantikan ayahnya, yakni raja Baparung yang telah wafat. Di zaman raja karang tunjung ini di perkirakan kerajaan Tanjung pura beralih dari benua lama ketapang, ke kota sukadana. Dan di masa karang tunjung ini, kota sukadana, mulai menjadi pusat perniagaan yang ramai, sehingga perekonomian masyarakat di masa itu meningkat dan rakyat sejahtera.
- Dimasa raja karang tunjung ini pula, gelar panembahan mulai di pakai. Sebagai pengingat bahwa gelar di lingkungan kerajaan bukanlah menunjukkan kasta, namun lebih pada ikatan kekerabatan yang menganut garis lurus dari keturunan laki laki; di antara gelar dalam kerajaan adalah ; seorang yang bergelar GUSTI , maka anak laki laki juga bergelar GUSTI, sedangkan anak perempuan bergelar UTIN. Seorang ayah yang bergelar UTI, maka anak laki lakinya juga bergelar UTI, sedangkana anak perempuan bergelar UTIN. Seorang ayah bergelar RADEN, maka anak laki lakinya juga bergelar RADEN, sedangakan anak perempuannya bergelar TIAK. Seorang Ayah bergelar MAS, maka anak laki laki dan perempuannya juga bergelar MAS.
- Setelah karang tunjung meninggal di gantikan oleh keturunannya yakni Gusti Syamsuddin yang bergelar panembahan sang ratu agung pada tahun 1504 M. gelar pundong berasap juga di sematkan pada panembahan sang ratu agung. Konon siang dan malam ia memerintahkan rakyatnya untuk membuka lahan dan huma untuk bercocok tanam dan membangun kerajaan, inilah sebabnya ia juga di juluki raje pudong bearsap.
- Selanjutnya pada tahun 1518 M. tampuk kepemimpinan di teruskan oleh Gusti abdul Wahab bergelar panembahan bandala atau yang lebih di kenal dengan panembahan Air mala. di masa panembahan bandala ini hampir semua bidang kehidupan masyarakat mendapat perhatian.
- Panembahan bandala meninggal dalam usia muda, maka ia di gantikan oleh adiknya yang bergelar panembahan pageran anom pada tahun 1526 masehi. Delapan tahun kemudian panembahan Baroh naik tahta menggantikan panembahan pangeran anom.
- Panembahan baroh di sebut sebut juga membidani lahirnya kerajaan matan yang berada di hulu sungai melano, hal ini di yakini dengan adanya kisah dari mulut kemulut tentang cerita laut ketinggalan yang di buat di matan di masa panembahan baroh ini.
- Pada masa panembahan baroh Islam sudah mulai berkembang, namun saat itu ia belum memeluk islam.
Demikianlah Sejarah kerajaan tanjung pura episode ke dua.. nantikan selanjutnya episode berikutnya …hanya di chanel WK … terima kasih telah menyaksikan tayangan kami ..
Tags
Uncategorized