Sekda Kayong Utara Saat buka kegiatan Sosialisasi pencegahan kenakalan remaja
Kayong utara/ Sukadana –Masa anak-anak adalah masa emas dimana masa inilah anak mengalami perkembangan seperti, faktor internal yang mempengaruhi perkembangan anak melingkupi taraf kecerdasan, konsep diri, motivasi berprestasi, minat, bakat, sikap, dan sistem nilai. Sementara faktor eksternal tersebut meliputi lingkungan kelurga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Hal tersebut di sampaikan Hilaria Yusnani selaku ketua tim penangulangan kenakalan remaja kabupaten Kayong Utara pada saat pebukaan kegiatan tausiyah dan sosialisasi tim kenakalan remaja rabu,25/10 di SMPN 1 Sukadana.
“ saya menyambut baik acara sosialisasi dan tausiyah yang diadakan oleh seokalah ini, karena anak adalah titipan tuhan yang harus kita lindungi agar tercapai masa pertumbuhan dan perkembangannya menjadi seorang manusia dewasa sebagai keberlanjutan masa depan bangsa,” ungkap Hilaria.
Di era modern kenakalan remaja sudah melebihi ambang batas kewajaran. banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal rokok,narkoba, freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya
“ fakta ini sudah tidak dapat dipungkuri lagi, kita dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang melalui media elektronik atau kita melihatnya langsung di lingkungan sekitar kita,”imbuh Hilaria Yusnani selaku ketua Tim penanggulangan kenakalan remaja kabupaten kayong utara.
Hilaria Yusnani juga menyampaikan beberapa hal mengenai faaktor yang memperngarui pergaulan bebas yang kini telah marambah di lingkup masyarakat, terutama di kalangan anak remaja.
“ banyak faktor yang dapat membuat para remaja berbuat hal yang demikian, salah satunya faktor kurangnya perhatian dari orang tua. nah, ini hal yang perlu sekali untuk dibenahi, karena orang tua lah yang mampu membuat anak-anaknya dapat menjadi orang yang berguna bagi masyarakat,” terangnya.
para siswa khusu dengarkan arahan Ketua Umum tim penaggulangan kenakalan remaja
Menurut Hilaria orang tua memiliki peran penting untuk mengawasi anak – anak nya mengingat mereka memiliki waktu yang lebih banyak.seharusnya terus berusaha untuk selalu mengingatkan anak-anaknya agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
“ Sebenarnya orang tua telah menasehati anaknya,namun kadang – kdang mereka yang selalu saja membangkang dan susah diatur, sehingga terjadinya perselisihan antara anak dan orang tua,”keluhnya.
Disamping itu selain orang tua, guru juga punya peran dalam pencegahan kenakalan remaja oleh karena itu perlu adanya perhatian dari para guru untuk memperhatikan anak-anak didiknya dalam pergaulan baik disekolah maupun diluar sekolah. dalam hal ini guru harus memberikan pengarahan-pengarahan terhadap anak-anak muridnya ,serta perlu diberikannya pencerahan-pencerahan kepada anak muridnya tentang bahayanya pergaulan bebas dan penyalagunaan obat-obatan.
“ pengarahan pendidik baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar,sangat berpengaruh guna meminimalisir kenakalan yang di lakukan para siswa,” imbaunya.
Selain itu ia juga menyampikan cara yang bisa jadikan sebagai usaha untuk mengatasi dan mencegah kenakalan dikalangan remaja.
“ pendidikan agama sejak dini yang rutin yang berguna untuk mempertebal keimanan ,mentaati nasehat – nasehat khususnya dari orang tua atau dari orang lain (guru, orang yang lebih berpengalaman atau teman-teman,”tegasnya.
Hilaria juga berpesan kepada para siswa supaya tidak mudah terpancing untuk mencoba hal-hal yang menurut agama dan dan hukum dianggap salah.
“ saya beropesan kepada para siswa untuk dapat memiliki konsep hidup yang benar,menyusun rencana masa depan dengan untuk kehidupan dan masa depan,manfaatkan waktu belajar ,kurangi kegiatan yang tidak bermnafaat sebab belajar di waktu kecil bagaikan mel;ukis di atas batu,sedangkan belajar sesudah dewasa bagaikan melukis di atas air,” tutup Hilaria Yusnani.
MJ/27/10/2017