Berjuang Melawan Hidrosifalus Akhirnya Salman Meninggal Dunia
Simpang hilir, 26 Desember 2013 pukul 13. 30 menit, Salman menghembuskan nafas terkahir dalam perjalanan menuju rumah sakit. Hidrosifalus yang menggerogotinya semenjak lahir akhirnya mengantarkan ia di usia 1 tahun empat bulan dari kelahirannya.
Pada waktu yang sama justru para relawan sedang turun ke jalan, melakukan aksi penggalangan dana yang sudah di mulai sejak tanggal 23 Desember, di gedung serba guna teluk melano bersamaan dengan pemutaran film ujang tampoy. Penggalangan dana di titik lain juga akan di lakukan seperti di ketapang dan sekitarnya. “Tapi ini semua sudah kehendak Allah, mungkin inilah jalan terbaik baginya, kami yang penting sudah berusaha maksimal, semoga amal ibadah kita semua di catat oleh Allah swt. “. Ujar Kepala Desa teluk melano Margono.
Sebelum pemakaman semua uang di serahkan oleh Margono kepada pihak keluarga sebesar 7.560.000,-. Uang tersebut di serahkan sepenuhnya kepada keluarga untuk mengurus pemakaman serta keperluan lainnya.
Di terangkan oleh orang tuanya, Leni Apriani bahwa Salman berada di puskesmas sudah beberapa hari, terakhir beberapa jam sebelum ia meninggal, tampak badannya membiru dan mencret mencret hingga akhirnya lemas dan kemudian di bawa ke rumah sakit, namun apa lacur dalam perjalanan nyawanya sudah tak tertolong lagi. Ungkap leni sambil berlinang air mata.
Miftahul Huda, Koordinator relawan menyampaikan terima kasih kepada semua donatur yang telah membantu, serta semua relawan yang telah membantu tenaga dan fikiran untuk penggalangan dana yang telah lalu. (wk Tim /26/12/2013).