Belajar Dari Kegigihan Anak Kreatif Yang Katanya “Meretas Mola TV”

Ilustrasi

Pertengahan Juni 2021 warga Sukadana Kayong utara di hebohkan dengan pemberitaan mengenai peretasan atau pembobolan salah satu situs siaran Bola yakni Mola TV. Dalam banyak  berita  di sebut bahwa Peretasan itu di lakukan oleh TR, anak yang hanya lulusan SMA namun bisa menjebol situs bola MOLA TV berlevel nasional yang securitynya  tentu juga bukan level abal abal.

TR kini berada di Polda Metro Jaya  dan sedang menjalani proses hukum, namun pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Kayong Utara juga memberikan bantuan hukum untuk dapat mendampingi.

Aksi TR ini mengejutkan sekaligus membuat kita terheran heran, sebab sekilas yang terlintas dalam benak kita, ketika mendengar kata “Meretas” atau membobol adalah sesuatu yang seakan akan sulit di kerjakan orang biasa. Ya memang kenyataanya hal itu juga sanga sulit dan rumit, namun bagi anak Kreatif seperti TR hal itu bisa saja mudah sekali.

Penulis melihat ada sisi lain yang baik dari kasus ini, sebab ini dapat membangunkan kita dan melek terhadap era digital yang saat ini ada di depan  kita. Paling tidak sebagain dari kita akan bergumam “WOW, hebat si anak itu “ , atau dalam bahasa daerahnya kita sebagian juga tergamam sambil berkata, “ maaak ye hebat gak biak tu “, hehehe walaupun konsekwensinya di belakang itu  tentunya dia juga akan berurusan dengan hukum.

Belajar dari kasus TR semoga kita semua sadar bahwa dunia digital saat ini mestinya harus benar baner kita mafaatkan. Era digital bagaikan sebuah mata pisau, bisa membuat efek postif dan negatif, ini tidak bisa kita hindari. Sebab saat ini apa apa kita selalu berhubungan dengan dunia digital, tinggal dimana kita ingin menempatkan diri apakah sebagai penikmat atau sebagai orang kreatif yang justru bisa memanfaatkan dunia digital sebagai nilai tambah.

Suatu hal yang paling sederhana ketika anak atau kita sedang mengerjakan tugas, maka kita butuh internet, ibu ibu rumah tangga cari reseb juga membuka internet, konsultasi  kesehatan juga butuh internet, bahkan memasarkan produk saat ini melewati internet dengan menyediakan market place sertra fitur pay leter yang lainnya oleh perusahaan perusahaan yang bahkan hanya konsen di bisnis Online.

Apalagi di masa pandemi ini banyak komunikasi terbatas, maka aplikasi zoom meeting dan google meeting serta sejenisnya juga sering menjadi media pertemuan daring terutama oleh instansi pemerintah, sekolah perguruan tinggui , perusahaan dan lain lain.  

Namun di era digital ini masyarakat Indonesia secra umum masih di level pengguna, belum pada bagaimana menafaatkan atau memaksimalkan era digital sebagai media yang bisa menjadi nilai taambah secara maksimal. Sehingga wal hasil masih saja hingga hari ini banyak penipuan online yang sering terjadi, dan juga korban pinjaman onlie, investasi bodng via internet masih berkeliaran,  cyber bulying , dan hal hal negatif lain sehingga hal ini menandakan betapa masih rendahnya kita terhdap pemahaman di dunia digital. Mungkin masih proses , ya proses, sebab Indonesia usianya juga belum lama melek tekhnologi digital ya , hehehhe .

Baik kembali pada topik utama tentang si TR,  pertanyaanya benarkah aksi TR ini membobol situs bola Mola TV tersebut ?. penulis akan mencoba mendalami akan hal ini, sebab  1 tahun lalu terakhir berkontak dengan TR.

Penulis menyebut TR ini si anak Kreatif, sebab si TR ini pada 2017 mengemukakan niatnya  mau jadi yutuber, lalu kemudian di beri saran untuk menjadi yutuber sesuai dengan hobinya yakni main game. Jadi dia bikin konten tentang game. Beberapa bulan kemudian TR sama sama ada dalam satu grup yutuber KALBAR, di sana perkembangan chanelnya luar biasa, tidak sampai satu tahun dia sudah bisa di terima google adsanse  untuk monetisasi  untuk bisa beriklan serta mendapatkan uang setiap bulannya.

Vewer nya adalah subscriber aktif yang saat ini sudah puluhan ribu dan masih bisa kita jumpai dengan nama akun yutube Goblin TV. Yang lebih hebatnya si anak kreatif ini hanya memakai HP android sederhana dalam melakukan editing dan mengendalikan akun yutubenya. Dengan modal Apliaksi gratisan dia dengan sangat sabar walau HP nya sering ngadat namun akhirnya bisa juga menghasilkan uang  dan menjadi yutuber.

Uang pertama gaji yutube si anak kreatif ini bukan di buat foya foya namun ia modalkan untuk membeli Laptop / PC supaya lebh mudah dalam pengerjaan editing video atau yang lain.

Saat diskusi si anak keratif ini  suatu saat pernah mengungkapkan keinginnanya selain menjadi yutuber dia juga ingin menjadi programer, ataupun membuat aplikasi sendiri yang bisa di unduh di play store. Dengan keadaan perangkat yang  terbatas memang sepertinya itu adalah mustahil, di tambah lagi ia hanya tamat SMA, namun berkat kegigihannya ia punya keyakinan bahwa skill bisa di dapat dimana saja,  setelah setahun lebih mengalami try & eror akhirnya ia berhasil juga membuat aplikasi yang ia nama Goblin TV Connect.

Sebuah pencapaian yang bagus dari si anak kreatif, lewat aplikasi  GoblinTV Connect  ia menyediakan  fasilitas tv online  dengan akses mudah dan gratis  dengan tujuan untuk memudahkan para pengguna untuk menyaksikan tayangan yang mereka suka, baik film, drama , dan bahkan juga bola.

Sampai saat ini sudah ribuan orang yang menggunakan aplikasi Goblin Tv connect tersebut di play store, rata rata mereka mengaku puas sebab ada yang memang kesulitan menonton bola namun dari aplikasi tersebut ia bisa mendapatkannya.

Mungkin niat si anak Kreatif  tidak muluk muluk, ia hanya memudahkan para penonton dengan menyediakan fitur gratis di aplikasinya, namun siapa sangka hasil penemuannya tersebut justru membawa ia kepada masalah hukum, sebab memungkinkan dari beberapa streeming gratis yang ia sediakan tersebut hak siar sepenuhnya hanya milik stasiun Tv tertentu.

Mungkin si TR anak Kreatif tersebut, tidak tau jika hal itu melanggar hukum sebab ia mungkin berfikir bahwa itu hanya semacam reupload atau siaran ulang saja. Hal ini di buktikan dengan ia menstreeming semua siaran lewat aplikasinya dengan open public, sehingga ia merasa bahwa perbuatan tersebut adalah hal biasa.

Dari pengamatan yang penulis lihat seperti itulah yang terjadi, maka jatuhnya adalah pelanggaran hak cipta, jadi sebenarnya kata Retas atau membobol mungkin tidak tepat dalam hal ini, sebab proses keratifnya berbeda dengan orang yang “sengaja mau mebobol”, Heheheh . wallahua`lam.

Nasi sudah jadi bubur semua suydah terjadi, kini TR si anak kreatif menjalani proses hukum, kita sama sama berdo`a semoga potensi anak ini kelak bisa tersalurkan dengan baik dan pemerintah juga punya peran  penting untuk membina atau bahkan kelak menjadikan mereka mitra untuk menampung ide serta karya karya kreatifnya yang selama ini mungkin tidak di ketahui publik.

Mungkin juga masih banyak anak seperti TR si anak kreatif seperti ini, namun kesempatan dan ruang yang masih kurang, barang kali hal ini juga bisa menjadi penanda bagi kita semua bahwa hari ini era digital sudah benar benar harus kita arungi dengan segala kesiapan kita agar kita mampu bersaing dengan dunia dunia luar. Wallhua`lam.

Penulsi : MIFTAHUL HUDA

Komentar