Film Perang Belangkaet dengan latar belakang Sejarah perlawanan dari rakyat di kerajaan Simpang pada tahun 1915 telah usai di putar bersama 4 film lainnya di kantor BPNB ( balai Pelestarian Nilai Budaya ) Kalimantan Barat. Pendanaan dari film tersebut berasal dari Fasilitasi Bantuan Kesenian Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020.
Diantara film film yang di putar tersebut adalah ; 4 Film Dokumenter di antaranya Sekolah Adat dayak , Pantun Iban Terakhir, Ngamik semnagat Padi , Baliantn, Serta 1 Film Katagori semi Kolosal yaitu Perang Belangkaet.
Di mata Moch Andre WP sebagai seorang peneliti sejarah, bahwa film Belangkait ini diluar dari ekspektasi. “ Saya sempat 4 bulan lalu melihat proses awal bagaimana teman teman Lembaga Simpang Mandiri berproses, dan saya tidak menyangka jadinya seperti ini”. ungkap andre dalam acara launching 5 film dari Kalbar.
Ia juga menyatakan jika banyak menjumpai film film lain yang biasanya selalu terhalang masalah bujget, namun untuk Film Perang Belangkaet ini adalah Film yang berbeda.
“ dengan dana yang minim mereka bisa buat maksimal, maka saya katakan ini adalah film Idealis yang pernah saya jumpai, walaupun bujgetnya kecil namun semangat timnya pasti luar biasa “. Pungkasnya menambahkan.
Hatta BK, salah seorang sineas Indie dari pontianak yang ikut hadir dalam acara tersebut juga memberikan komentarnya bahwa teman teman yang tergabung dalam Tim Belangkaet pasti memiliki sesuatu yang lain selain dari nominal uang.
“ Saya melihatnya ada sesuatu yang lain dari teman teman tim Film belangkaet, semangat mereka bisa melampau batas bujget yang minim, dan peralatan serta sumber daya yang juga minim. Inilah semangat yang tidak di miliki sebuah industri film komersial, mereka para tim film Belangkaet rata rata saya mengenalnya sejak lama , jadi saya paham jika mereka membuat sesuatu, 99 persen hasilny selalu melewati target atau ekpektasi, salut buat teman teman dan tetap semangat berkarya “. Ujar Hatta .
Fadli salah seoarng seniman Pontianak juga angkat bicara, Film belangkaet menurutnya secara cerita sudah dapat menyampaikan pesan pada para pemirsa mengenai sisi hero dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya.
” tidak mudah membuat film semi kolosal dengan apa yang di miliki teman teman, tapi saya sangat apresiasi kerja keras semua Tim sehingga bisa meramu dan menjadi suguhan yang dapat kami nikmati “. Ucap Fadli .
Di tempat terpisah seorang seniman senior asal pontianak, Cecep atau yang akarab di sapa bang cecep ketika dalam diskusi setelah nobar film memberikan pernyataan. “ pertama saya iri kayong utara bisa membuat film seperti ini, sampai sekarang pontianak masih belum ada film sejarah seperti ini, walaupun ada sisi kekurangan di pendanaan yang berakibat pada Kostum dan properti, tapi secara umum film ini sangat baik buat perekmbangan sejarah kedepannya “. Pungkas cecep.
Andre yansu salah seorang Jurnalis senior mengungkapkan beberapa hal, yang pertama bagaimana dari sisi cerita film Belangkaet syarat akan makna dan tauladan, terutama bagaimana orang tua masa dahulu telah memberikan contoh dengan real tentang arti pentingnya kebersamaan dan kebhinekaan.
“ Saya melihat ada Dayak dan Melayu, dalam film tersebut ke dua suku itu bersatu berperang melawan belanda, ini adalah sesuatu yang baik buat kita untuk hari ini agar belahar dari masa lalu, bahwa kebhinekaan itu sudah ada sejak nenek moyang kita”. Tutur Andre Yansu.
Hadir juga dalam acara diskusi yang di adakan tempat terpisah dari acara pertama yakni di kafe adalah ; para sineas Kalbar, Mahasiswa Kayong Utara dan orang umum. Mereka sangat berantusias dalam melakukan diskusi tentang Film perang belangkaet hingga larut malam. . (Ilham / 22/12/2020).
https://www.youtube.com/watch?v=NJ8abAq5IZo&list=PL–uIt_O6M0ML08zlSpH9jOCV28nOr6UB
Komentar
Posting Komentar