LIPD KKU Buat pilot project Tambak Udang dengan dana swadaya guna percontohan

WARTA  KAYONG – Untuk menggali serta memanfaatkan lahan tidur di pesisir ( LEMBAGA INOVASI DAN PEMBERDAYAAN DAERAH ) Kabupaten Kayong utara  membuka Tambak udang yang di pusatkan di Desa Nipah kuning kecamatan simpang hilir  dengan tujuan untuk memotovasi serta percontohan bagi masyarakat  pesisir khsusnya nelayan yang ada di Kabupaten kayong utara agar dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

Evi Suryanti , sebagai  ketua dalam lembaga Inovasi dan pemberdayaan daerah  tersebut saat di temui di lapangan menyatakan bahwa upaya yang ia lakukan bersama rekan rekan bertujuan untuk melakukan pemberdayaan terhadap sumber daya yang ada, yakni dengan menggandeng para sarjana yang berkompetensi di bidangnmya untuk dapat melakukan inovasi. Kemudian melakukan pemberdayaan atas usaha yang di lakukan agar dapat bermanfaat bagi masyarakat.

“tempat kita banyak para sarjana, khususnya di bidang perikanan maka kita arahkan mereka menerapkan ilmunya di bidang ini, kemudian para sarjana yang lain di dalam Lembaga inovasi dan pemberdayaan ini juga memiliki program lain, mungkin di tahun depan kita akan merambah pada usaha yang lain di bidang peternakan yang juga di tangani oleh para sarjana yang berkompetensi di bidang tersebut, serta tak menutup kemungkinan kita akan merambah pada usaha yang lainnya, sebab  di lembaga LPID memiliki beberapa divisi ”. Terang Mpok Evie sapaan akrabnya secara panjang lebar .

Untuk modal usaha sendiri Evi lebih lanjut menjelaskan bahwa mereka secara swadaya bersama para anggota dan rekan rekan dengan cara patungan untuk dapat membuat tambak tersebut. “ dengan semangat gotong royong serta kebersamaan kami patungan untuk penyertaan modal awal dengan nilai yang bervariasi”. Jelas evi

Rajudin salah satu tenaga ahli memberikan penjelasan juga bahwa Lokasi yang mereka garap saat ini baru setengah herktar dengan rencana memasukan bibit udang windu sebanyak 15 ribu ekor.

“Udang yang dibudidaya nantinya berjenis windu, biayanya lebih murah serta tidak sulit pengelolaannya, hanya saat ini yang agak mahal adalah pembuatan tambaknya, namun jika sudah berjalan insyaallah akan ringan . ,” kata rajudin memberikan penjelasan.

Rajudin juga menjelaskan bila lokasi yang saat ini sudah di kerjakan selama 10 hari tersebut juga sudah di uji sampel, sehingga mereka dapat menyimpulkan bahwa lokasi tersebut sangat berpotensi sebab cocok untuk habitat udang windu

Ia menjelaskan juga bahwa  Udang Windu lebih mudah dalam proses perawatannya, sebab bisa dilakukan secara tradisional, selain itu bibit udang tersebut bisa langsung dilepas ke kolam tambak tanpa membuat dinding secara permanen.

“ harapan saya dengan adanya upaya ini semoga ke depan bisa memberikan contoh bagi masyarakat khususnya para nelayan agar dapat melkukan usaha yang sama jika memang kami sudah berhasil, Tujuan akhirnya tak lain dan tak bukan adalah mendorong kesejahteraan masyarakat nelayan di pesisir “. Pungkas Rajudin . MH / 3/08/2019

Komentar