Ratusan Buruh Tuntut Keadilan dengan melakukan Aksi Damai
Wartakayong.com, Kayong Utara, Sukadana – Ratusan Buruh perkebunan sawit PT Kalimantan Agro Pusaka (PT.KAP) dibawah bendera Serikat Buruh Patriot Pancasila (SBPP) yang berada di Kabupaten Kayong Utara, melakukan aksi damai di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kayong Utara.Aksi yang dilakukan untuk tuntut keadilan atas hak hak buruh, penyelesaian terkait Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak yang dilakukan pihak perusahaan.
Ketua Konsolidasi DPD Serikat Buruh Patriot Pancasila (SBPP) Verry Liem di Sukadana, memberikan keterangan kepada awak media, sedikitnya ada belasan tuntutan yang kaum buruh sampaikan, Rabu (3/7).
Namun dari sekian banyak tuntutan tersebut yang paling utama adalah terkait PHK massal yang menyebabkan ratusan buruh kehilangan mata pencarian serta statusnya sebagai buruh, yang akan berdampak pada masalah sosial di masyarakat.
“Terkait tuntutan hari ini kita berfokus pada PHK massal yang berjumlah kurang lebih 600 orang. Sebelum ini kita telah melakukan upaya mengajak ada perundingan kepada pihak perusahaan namun, pihak perusahaan selalu mengulur waktu. Kita hawatir dengan adanya PHK massal ini akan menimbulkan gejolak sosial, Seperti pencurian dan lain nya karena sulitnya lapangan pekerjaan di daerah tersebut,”tutur Verry Liem.
Menurutnya, PHK massal yang dilakukan oleh pihak perusahaan PT KAP menyalahi peraturan dan mengangkangi Undang Undang yang berlaku terutama peraturan tentang ketenagakerjaan. Verry juga menyebut kalau pihak Perusahaan tidak menghormati Pemerintahan dalam hal ini Bupati dan Dinas Ketenagakerjaan Kayong Utara.
“Sebelum ada PHK, seharusnya ada sosialisasi terlebih dahulu kepada para pekerja, melalui perwakilan pekerja yaitu serikat pekerja. Dan mereka harus menembuskan atau mberitahukan lebih dahulu rencana mereka itu ke Dinas Ketenagakerjaaan, namun dalam hal ini tidak mereka lakukan,ini terkesan tidak menghormati Bupati dan Dinas terkait selaku Pemerintah”sambung Verry.
Ditambahkannya, kesepakatan melalui Bipartit dan Tripartit juga tidak diindahkan oleh pihak perusahaan PT KAP bahkan menurutnya perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut justru menambah permasalahan baru yaitu dengan melakukan PHK massal.
Wakil Bupati H. Effendi Ahmad,S.Pd.I menemui massa buruh menyampaikan tanggapan pemerintah atas keluhan Buruh
“Dari perjanjian kerja yang disepakati dan ditandatangani diatas materai tidak dilaksanakan, jangankan untuk melaksanakan itu malahan mereka menambah masalah baru tadinya hanya masalah pengurangan hari kerja malah sekarang berubah menjadi PHK massal. Nah ini yang menjadi masalah baru yang kami soroti,” jelasnya.
Dirinya berharap, agar Pemda setempat serius menangani permasalahan tersebut dengan arif dan bijaksana, karena menyangkut hajat hidup orang banyak dengan mencarikan solusi terbaik untuk kesejahteraan masyarakat, dimana sebagian besar korban PHK massal merupakan warga Kayong Utara sendiri.
“Kita telah melakukan upaya, walaupun tidak secara resmi namun secara lisan kita sudah melapor ke Bupati, sehingga kita dipanggil mengadakan pertemuan, ada dua kali pertemuan di kantor bupati belum ada penyelesaian. Kemudian kita ketemu dengan Bupati Kayong Utara langsung dan bupati sudah berjanji setelah lebaran akan memanggil pemilik perusahaan, namun hingga hari ini juga bapak bupati belum melakukan langkah itu dan pada kesempatan ini kami juga menuntut janji bapak bupati untuk menyelesaikan masalah perburuhan di PT KAP ini,”ujar Verry.
Sementara itu Wakil Bupati Kayong Utara Effendi Ahmad yang menemui massa dengan didampingi Anggota DPRD KKU, Amru Chanwari mengatakan, pemerintah daerah akan mencarikan solusi yang terbaik agar permasalahan antara buruh dan pihak perusahaan PT KAP bisa mendapatkan solusi yang terbaik.
“Saya berusaha, sebagai wakil pemerintah untuk mempertemukan, kedua belah pihak, harapan kita ada win – win solution, kita sebagai pemerintah akan mendukung masyarakat kita, kita berharap investasi yang ada bisa saling memguntungkan, soal nanti bagaimana, tergantung mekanisme yang ada biar sama-sama enak,”terangnya.
Menurut Effendi, duduk bersama seluruh komponen, bisa menyelesaikan masalah dan mencari solusi yang terbaik.
“Harapan kita kan masyarakat ini hanya ingin numpang kerja berharap bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, perusahaan bisa enak berinvestasi, ini harus ketemu, tidak bisa hanya keinginan salah satu pihak saja nah artinya apa yang diinginkan perusahaan dan apa juga yang diharapkan masyarakat ini harus ketemu dan pemerintah harus memfasilitasi itu,”pungkas Wabup.
WIN/A.M
Komentar
Posting Komentar