Ramadhan adalah bulan yang penuh hikmah. Itu salah satu ungkapan yang sering kita dengar. Salah satu hikmah Ramadhan yaitu bulan untuk mengevaluasi diri dari perbuatan kita 11 bulan yang lalu. Ramadhan menuntut pelakunya untuk berlaku jujur, berani mengakui kelemahan, kesalahan atau kekurangan yang ada pada diri masing-masing. Tentu momen ini sangat baik untuk memperbaiki diri, apa lagi bagi seorang pemimpin lalim dan zhalim.
Momen ini begitu berharga untuk dilewatkan begitu saja. Tentu saja, bagi orang-orang yang masih memiliki rasa dan keimanan, Ramadhan merupakan momen penting dan terpenting dari 11 bulan yang ada. Tidak berlebihan jika bulan ini menjadi bulan yang ditunggu-tunggu bagi orang-orang yang beriman dari sekian bulan yang ada. Mengepa demikian? Karena di bulan ini tersimpan bejuta hikmah yang dapat kita petik jika kita mau memahami lebih dalam dan mengambil pelajaran darinya.
Ada harapan besar dari puasa Ramadhan, yaitu lahirnya pribadi-pribadi yang bertakwa, jujur, bertanggung jawab, disiplin, peka dan lain sebagainya. Namun ketika Ramadhan berlalu, karakter tersebut kadang ikut pergi bersama perginya Ramadhan. Kenapa? Karena pelakunya dalam menyambut dan melaksanakan perintah Ramadhan kurang didasari dengan niat yang baik serta ikhlas karena Allah. Puasanya tak lebih dari pelaksanaan ritual keagamaan, tidak merasa bahwa Ramadhan tersebut sebagai seuatu kebutuhan jasmani dan rohani ia sebagai hamba Allah, sehingga implementasinya dalam kehidupan sehari-hari masih jauh dari harapan dan nilai-nilai Ramadhan.
Semoga Ramadhan tahun ini melahirkan karakter dan generasi yang betakwa, jujur, bertanggung jawab, disiplin, peka dan lain-lain. Sehingga dengan demikian moralitas bangsa ini akan terbangun dari mimpi panjang yang penuh dengan retorika belaka, culas, bermental penjajah, zhalim, munafik dan lainnya. Amin…
Selamat menjalankan ibadah Puasa Ramadhan 1433 H. Semoga amal ibadah kita diterima sisi Allah SWT, amin Rabbal ‘alamin…
by. Ujang Tingang (22/07/12).
Komentar
Posting Komentar