Berbagai komunitas dari acara Launching film dan Bedah Buku Musik Tradisi Semah Laut, yang berlangsung di gedung Bivacafe , Sukadana, Kamis (03/10/2024).
Dalam
kesempatan tersebut penggagas atau ketua pelaksana, Muhammad Reza mengatakan
bahwa, dengan launching film dan bedah
buku semah laut ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan revitalisasi musik
tradisi semah laut yang di danai oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia melewati dana Indonesiana / LPDP.
“Dengan adanya kegiatan ini, semoga dapat bermanfaat bagi para
guru dan pegiat seni serta budaya yang ikut hadir dalam acara yang dilaksanakan”tutur
Mamad sapaan akrabnya .
Menurut
muhammad, sejarah dam musik tradisi ritual
semah laut juga dikemas didalam buku serta film dokumenter agar bisa dinikmati
serta memberikan edukasi kepada para muda mudi dan semua kalangan.
“Jadi
harapan kami dengan diadakan kegiatan ini, teknisnya diadakan riset maestro
transformasi ilmu, sejarah permainan musiknya, terus revitalisasi atau
mengarasemen baru agar bisa dinikmati oleh kaula muda, oleh khalayak
ramai,”ucapnya.
“Di
era globalisasi ini kami buat buku, buat dokumenter yang berbasis digital untuk
masuk ke dunia mereka (anak-anak muda) itu, ini kami berharap bukan hanya
dinikmati oleh kayong utara sendiri, ini bisa dijadikan ikon untuk dibawa ke
nasional,” tambahnya lagi.
Pada kesempatan yang sama, Hasanan sekaligus pegiat sejarah Kayong Utara, menyampaikan
dalam teknis kegiatan ini, mereka bekerja sama dengan teman-teman seniman dan
budayawan yang ada di Kabupaten Kayong Utara.
Peserta Bedah buku |
Selain itu, Hasanan menjelaskan, ada beberapa unsur yang harus dikerjakan secara bersama-sama, musiknya dari sanggar simpang betuah, sedangkan disejarahnya dari teman-teman sejarawan, kemudian tari dari pegiat tari, ada penata musik, ada pembuat buku dan berbagai latar belakangnya.
“Hasil
output berupa buku kemudian berupa tari ini bagian dari proses, jadi kalau
dikatakan sempurna mungkin tidaklah, karena memang buku ini adalah tataran yang
ilmiah dan kita tetap membuka ruang kritik dan ruang diskusi maka termasuk hari
ini ada bedah buku,” papar Hasanan.
Lebih lanjut, ia menambahkan, adapun tujuan dari revitalisasi musik tradisi
semah laut ini agar menjadi pemantik bagi guru di beberapa sekolah yang ada di
Kayong Utara.
“Jadi
tujuannya adalah meminta masukan, tadi bagus itu masukan dari ibu-ibu dari
bapak-bapak mengenai judul buku kemudian tata bahasa ada yang belum disempurnakan,
karena memang kamikan begroundnya otodidak. Jadi kami hanya ingin memantik
kawan-kawan supaya bagaimana kebudayaan khususnya warisan budaya tak benda
berupa tradisi musik semah laut ini bisa kembali dihidupkan
(direvitalisasi),”tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar