Keunggulan dan Inovasi Desa Podorukun pada Lomba Desa Tingkat Nasional

 


Kepala Desa Podorukun Mukhlas memaparkan keunggulan dan inovasi Desa Podorukun pada Lomba Desa Tingkat Nasional, bertempat di Kantor Desa Podorukun, Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, Senin (02/08/2024).

“Kita di Desa Podorukun ada 11 program yang diantaranya program ketahanan pangan, penanggulangan kemiskinan, pencegahan dan penanggulangan stunting, pembangunan desa, program pendidikan, kesehatan masyarakat, peningkatan kapasitas perangkat desa, peningkatan ekonomi masyarakat, Pelestarian lingkungan, pelestarian adat dan budaya,” kata Mukhlas saat sesi pemaparan Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Nasional yang dihadiri Tim Klarifikasi Lapangan Regional 3.

Kemudian, kata Mukhlas, Pemerintah Desa Podorukun terus mendorong berbagai langkah percepatan pelayanan publik untuk warga Desa.

“Untuk percepatan pelayanan di Desa kami itu seperti memberikan kemudahan pelayanan administrasi kependudukan melalui aplikasi SIDATOKKU yang bersinergi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Media Penyebaran Informasi dan Pelayanan Pengaduan melalui Facebook dan Instagram serta Web Resmi Desa Podorukun. Kemudahan penyaluran APBdes melalui Cash Management System (CMS) Bank Kalbar,” kata Mukhlas.

Lebih lanjut, Mukhlas juga mengatakan kopi liberika menjadi produk unggulan Desa dan terus dikembangkan oleh Kelompok Tani dan TP PKK Desa.

“Pengembangan kopi liberika yang menjadi produk unggulan kita terus dilakukan, dengan luas lahan 81 hektar produksi 40 ton setahun telah berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat. Ini juga berhasil dengan kerjasama Kojal Foundation, Bank Indonesia dan Tropenbos serta Dinas Pertanian dan Pangan KKU,” ujar Mukhlas.

“Selain dikembangkan kelompok tani cahaya Kayong Seponti, TP PKK Desa Podorukun juga turut mengembangkan kopi liberika ini,” tambah Mukhlas.

Selain kopi liberika, produk unggulan lainnya pada sektor pertanian yaitu produksi singkong dan keladi yang diolah menjadi keripik berbagi rasa.

“Dalam setahun lahan perkebunan menghasilkan 30 ton singkong dengan nominal kurang lebih Rp. 90.000.000 dan 70 ton keladi dengan nominal kurang lebih Rp 490.000.000 yang diolah menjadi keripik aneka rasa. Selain itu, ada 10 pelaku usaha rumahan yang mengolah aneka keripik ini dengan omzet Rp 120.000.000 pertahun,” jelas Mukhlas.

Sementara itu, dari sisi inovasi desa Podorukun salah satunya pemanfaatan kulit kopi liberika yang diolah menjadi teh.

“Kita melihat kulit kopi liberika yang banyak terbuang sia-sia, ternyata bisa diolah menjadi teh. Inovasi ini pun tidak perlu teknologi tinggi dan modal yang mahal. Produksi teh ini berdasarkan pesanan baik dari pemerintah maupun masyarakat luas yang dikelola oleh kelompok tani cahaya kayong seponti,” papar Mukhlas.

“Kemudian inovasi lainnya juga pada pengadaan air bersih dengan pembuatan sumur bor. Disisi capaian kesehatan pemerintah desa Podorukun berhasil mendapatkan penghargaan penanganan stunting terbaik tingkat Kabupaten Tahun 2023. Mendapat predikat kampung terbaik ke 2 tingkat Provinsi Kalbar serta dinobatkan sebagai desa ODF Tahun 2023. Kami sangat berharap dengan kinerja keras dan sinergi semua pihak terkait, Desa Podorukun bisa mendapat hasil terbaik pada lomba desa tingkat nasional,” tutup Mukhlas. MH 

Komentar

Postingan Populer