SUKADANA-Pemerintah Kabupaten Kayong Utara, terus berusaha meningkatkan efektifitas dan effisiensi dalam penangan covid 19 pada khususnya dan berupaya meningkatkan pelayanan medis dari berbagai penyakit lainnya yang diderita masyarakat, terutama memberikan keringanan biaya pengobatan bagi masyarakat yang kurang mampu.
Kendatipun upaya yang dilakukan rekan-rekan yang tergabung dalam Tim Satgas Covid-19 cukup maksimal, namun tak terlepas dari kekurangan dan kelemahan, hal ini tentunya kita jadikan sebagai bahan koreksi dan evaluasi untuk peningkatan lebih lanjut. Khususnya berkaitan dengan temuan dari BPK RI akan segera kita tindaklanjuti untuk dilakukan langkah-langkah perbaikan baik dalam hal kelengkapan administrasi maupun operasioal penanganan covid-19.
Demikian ungkap Bupati Kayong Utara Citra Duani, diruang kerjanya Sementara itu Kadis Kesehatan Kab. Kayong Utara dr. Bambang Subarkah dengan pengiriman sampel hingga Desember juga masih dilakukan Dinas Kesehatan, meski ada kabupaten lain yang tidak mengirimkan sampel.
Dibandingkan beberapa kabupaten lain, pengiriman sampel kabupaten kayong utara cukup tinggi. Hal ini berdasarkan rasio jumlah penduduk kabupaten kayong utara berjumlah 127 ribu jiwa, sementara ada kabupaten lain jumlah penduduk 274 ribu pengiriman sampel lebih sedikit.
“Dari maret hingga desember, kita telah mengirimkan 640 sampel. Sekitar 19 persen angka sampel yang kita kirim. Sementara ada kabupaten lain hanya 18 persen sampel yang dikirim dari rasio jumlah penduduk. Di bulan Desember, kita masih mengirimkan sampel sedangkan ada kabupaten lain yang tidak mengirimkan” jelasnya semberi menunjukan data pengiriman sampel.
Pemkab Kayong Utara selama ini berusaha semaksimalkan memenuhi target jumlah sampel perminggu yang telah diminta provinsi. “Kita telah juga memberikan pelatihan petugas puskesmas sebanyak dua orang, terdiri dari dokter dan petugas laboraturium,” lanjutnya.
Pengiriman sampel swab diakui Bambang sempat dikurangi pengirimannya ke Lab Untan, karena ada intruksi dari provinsi sendiri. “Provinsi meminta yang wajib diswab, adalah susfeck yang ada di rumah sakit saja. Sehingga kita mengurangi jumlah yang diswab,” urainya.
Sesudah kemampuan laboraturium Untan dan Lab Kesehatan Daerah sudah normal dan memadai, tetapi informasi ini tidak disampikan kepada kabupaten kayong utara. “Ketika Lab sudah berjalan normal, kita malah tidak diberikan informasi,”timpalnya.
Jika Lab untan sudah kembali normal, Kayong Utara akan berusaha meningkatkan kembali pengiriman sampel swab. Selain itu, juga meningkatkan kemampuan tenaga medis untuk pengambilan sampel dengan memberikan pelatihan.
Kasus konfirmasi positif yang ada di kayong utara selama ini diakuinya, kebanyakan berasal dari luar. Kayong utara sempat berada di zona hijau, kemudian menjadi zona kuning adanya kasus kluster dari MTQ di Sekadau.
Kayong Utara memang mememiliki keterbatasan dalam penanganan covid, disamping jumlah dan kualitas sdm terbatas, sarana dan fasilitas meis juga terbatas, sisi lain di karenakan perawatan pasien masih harus dirujuk ke kabupaten Ketapang. Sedangkan untuk penanganan, penjagaan pintu masuk dan tracking terhadap yang kontak erat sudah dilakukan sesuai dengan standar operasional yang ditetapkan dalam protokol kesehatan. Kelamahan lainnya, masih ada kelengkapan administrasi dalam pelaporan yang masih kurang dan terus diperbaiki. Begitu juga untuk membuat Lab PCR, belum juga dapat terpenuhi karena kendala anggaran yang ada. “Untuk Lab PCR, akan kita upayakan untuk kedepannya, dengan bantuan Pendananaan Provinsi dan Dana APBD kita. Yang jelas kita terus berusaha sefektif mungkin dalam penanganan kasus Covid 19 ini. Saya juga mengimbau kepada masyarakat kita, selama liburan ini untuk tetap menjalankan protokol kesehatan,” himbaunya. (*
Komentar
Posting Komentar