“BELANGKAET”, merupakan sebuah memoar sejarah perang dari kerajaan Simpang Matan yang menentang Penjajahan Belanda pada tahun 1912 – 1915 Masehi. dimana kisah ini di angkat oleh LSM (lembaga Simpang Mandiri ) Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat dalam bentuk seni audio visual yang melibatkan banyak crew aktor serta aktris lokal.
Miftahul Huda selaku ketua Lembaga Simpang Mandiri membeberkan alasan mengapa memakai Crew dan aktor / lokal. menurutnya dari sisi edukasi dan pemberdayaan hal tersebut sangat baik, sebab kebetulan film yang di angkat adalah mengisahkan tentang sejarah dan kearifan lokal setempat, maka ruh film tersebut akan lebih dapat.
“mendorong orang lokal untuk lebih peduli serta mencintai budaya serja sejarahnya adalah hal paling penting dalam proses yang kami lakukan, dan hal itu juga sudah tertuang dalam AD ART di lembaga kami. Jadi sesungguhnya ini bukanlah kerja proyek tapi ini kerja sosial, misinya adalah membangun kebudayaan, dengan kekuatan utamanya adalah memberdayakan sumber daya lokal “. Tandas Huda.
Miftahul Huda begitu percaya diri bahwa Film belangkait ini bisa sukses dengan menggandeng sumber daya lokal, sebab menurutnya selama ini meraka sudah lama berproses.
“ Sumber daya kita semuanya sudah ada, hanya tinggal bagaimana kita meramu dan mengemasnya, dalam hal ini kita harus bangga dengan sumber daya lokal, kekurangan itu hal yang wajar, karena mereka bukan hari harinya kerja begitu, tapi dengan prinsip kebersamaan dan kemauan belajar saya yakin kita pasti bisa”. Tandas Huda
“ Prinsip bela beli dan berdayakan sumber daya lokal ini harus benar benar di terapkan, bukan hanya di produksi film saja, tapi juga yang lain, bila perlu pemerintah harus bantu dorong dan buatkan regulasinya biar kelihatan pembelaanya terhadap daerah“. Tambah Huda
Kushariyanto selaku Sudtradara mengungkapkan bila dalam upaya tersebut ia measa bangga sebagai anak daerah dapat terlibat memimpin produksi film belangkait.
“ saya sudah sejak lama bersama lembaga Simpang Mandiri, ini lembaga bukan hanya sekedar panas taik ayam, tapi memang betul betul dia berbakti demi kecintaan, bukan hanya karena materi, ada bantuan atau tidak lembaga ini tetap eksis, inilah yangsaya suka menjadi bagian dari tim ini “. Ungkap Kushariyanto.
Mengomentari sumber daya lokal yang ada Jamani selaku Asisten sutradara memberikan pernyataan singkat . “ saye ndak bange ak kalau ngolah aktor yang kelasnye udah jadi artis terkenal misalnye, tapi kalau aktor ni dari orang kite walau belum banyak pengalaman dan nanti bise jadi baik dan masimal nah itu yang luar biase”. Ungkap jamani penuh keyakinan.
Eed Juliansyah selaku DOP ( Direktor of photography) yang juga anak Daerah merasa bangga dapat ikut dalam film belangkait ini, pengalamannya yang malang melintang di dunia Film saat ia berada di pulau jawa selama belasan tahun akan ia terapkan dalam film belangkait ini.
“ insyaallah kami tim kameramen akan memaksimalkan yang ada, walau kita dengan alat seadanya, nanti kita akan buktikan seperti apa hasilnya, kami sudah biasa dalam keterbatasan, namun kami tidak menyerah dan biacra hasil insyaallah kami mampu bersaing dengan yang lain”. Tandas Eed percaya diri.
Hendri sebagai koordinator aranger yang juga anak daerah , ia menggarap ilustrasi musik dalam film belangkait juga optimis, sebab ia merasa film belangkait ini timnya penuh kebersamaan dan keleuargaan, ia sendiri bangga dapat berkolaborasi dengan seniman musik seperti Sanggar Simpang Betuah , Kang iwan dan lain lain , yang mana mereka sudah memiliki jam terbang tinggi. Salah satunya Kang Iwan adalah seorang seniman musik Nasional Asli asal Sukadana , dimana karyanya juga di pakai oleh film film bioskop kelas Nasional.
Raden Jamrudin selaku budayawan Kayong utara yang juga terlibat dalam film ini merasa sangat greget jika mengangkat film dengan seting kearifan lokal , budaya dan sejarah . Ia menyatakan jika Film Belangkiat ini sangat kuat dan memiliki pesan moral serta kearifan lokal yang luar biasa.
“ misalnya saja kita bagaimana belajar mengenai kebhinekaan dari orang tua dahulu , bahwa sebenarya mereka sudah memulai, contohnya ya dalam film ini dimana saat itu Melayu dan Dayak tidak memandang siapa suku dan agama, namun bagaimana mereka dalam perang belangkait in satu tujuan yakni mengusir Penjajah belanda dari kerjaan Simpang . “ ungkap Raden Jamrudin.
Di sisi lain Pak itam Jam sapaan akrabnya, juga merasa bangga bisa mengangkat sejarah perang belangkait ini, sebab perang belangkait pada tahun 1912 hingga 1915 ini adalah perang yang besar di masa itu dan pertama kali meletus di wilayah Kalimantan Barat.
Isya Fahrizi sebagai orang yang di tuakan dlam proses produksi Film Belangkait yang juga sebagai pemerhati sejarah dan budaya di kayong utara membeberkan data mencengangkan mengenai Perang yang terjadi di masa itu .
“Kebesaran perang ini dapat di lihat dari kami menemukan sedikitnya 8 manuskrip pada tahun 1915 dalam bentuk berita di beberapa koran belanda serta ceirta lisan yang turun temurun hingga saat ini, bukti otentik tak terbantahkan adalah catatan belanda itu sendiri, jadi kami tidak mengada ada cerita ini “. Ungkap Isya.
Wakil Bupati Kayong Utara Effendi ahmad yang juga ikut dalam film ini menyatakan jika ini adalah dunia baru baginya, maka ia memutuskan untuk fokus sehingga saat proses produksi nanti ia akan mengambil cuti selama 8 hari sesuai jadwal film.
Hal senada di sampaikan oleh Eky sabiandi sebagai anggota DPRD dan Tomy Junaidy selaku pejabat teras kayong utara, serta yang lainnya. Kebanggan tersendiri dapat ikut partisipasi dalam fil belangkait.
Maka Huda sebagai ketua Lembaga Simpang Mandiri sangat bersyukur atas kesmpatan yang di berikan oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Pusat yang telah memberikan bantuan pembuatan film, ia juga berterima kasih kepada BPNP Kalimantan barat selaku verivikator, Dinas pendiidkan Kayong Utara yang juga selaku partenr dan relasi selama ini.
“ saya juga mengungkapkan rasa terima kasih sedalam dalamnya terutama pada semua CREW, AKTOR dan AKTRIS serta semua pihak yang tidak dapat saya sebut satu persatu, yang mau ikut partisipasi, saya juga mohon maaf jika dalam produksi ini banyak kekurangan, namun semua sudah kita ikat dengan sebuah komitmen Kekeluargaan kebersamaan dan profesionalitas, maka saya yakin film ini pasti sukses , Amieen “. Tandas Huda . ( M. ILHAM )
https://www.youtube.com/playlist?list=PL–uIt_O6M0ML08zlSpH9jOCV28nOr6UB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar