Mencuatnya wacana akan dirubahnya nama Gunung lalang menjadi Bukit bunga oleh Bupati Kayong Utara Drs Citra Duani pada acara gotong royong di Desa Harapan Mulia, yang beritanya juga di rilis resmi oleh Fans Page Humas Kabupaten Kayong Utara mendapat tanggapan beragam dari para Netizen dan Pecinta sejarah serta Elemen Masyarakat.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DISPORAPAR) Kabupaten Kayong Utara, Tasfirani akhirnya angkat bicara dan memberikan klarfikasi atas rencana tersebut. Klarfikasi tersebut ia sampaikan melalui akun Facebooknya pada tanggal 17 Juni 2020.
Dalam kesempatan tersebut Warta Kayong Juga mengkonfirmasi mellaui Wa. Menurutnya Terkait rencana akan dikelolanya potensi wisata baru Gunung lalang dengan berbagai respon dari masyarakat ia anggap sebagai sebuah kepedulian terhadap upaya pengembangan pariwisata untuk kedepannya. Menurtnya hal tersebut merupakan bagian dari adanya transformasi pengetahuan, sikap serta prilaku di masyarakat yang peduli .
“ Gunung lalang adalah salah satu potensi alam yg memiliki daya tarik wisata tinggi, peluang ini harus bisa dioptimalkan, dalam hal ini Desa harus bisa menggali dan mengoptimalkan potensi ini. agar menjadi daya ungkit disemua sektor, khususnya pertumbuhan ekonomi, Desa telah dapat membaca peluang ini dan Kami sangat mengapresiasi”. Ungkap Kadis PORAPAR ini.
Ia juga menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah dalam hal ini Kabupaten Kayong Utara khususnya melalui Dinas Terkait, mendorong Desa untuk mengelola ini melalui pembentukan Desa Wisata yang harus diinisiasi oleh desa dan masyarakatnya. Maka Rencana pengembangan potensi wisata tersebut sepenuhnya akan di laksanakan melalui Desa.
“ Mau dikembangkan seperti apa potensi wisata gunung lalang itu, pemerintah daerah hanya memberikan pertimbangan dan masukan, termasuk mau ditanam bunga atau mau diberi nama lain agar lebih menarik namun perlu diingat “diberi nama lain“. bukan diganti”. Ungkapnya
Menurut Kadis PORAPAR mengenai statement Bupati yang mau mengganti nama gunung lalang menjadi bukit bunga itu sepenuhnya hanya masukan.
“ bukan berarti harus di ganti nama, tapi mungkin diberi nama lain agar lebih menarik, misalnya gunung lalang atau bukit bunga, atau taman bunga bukit lalang, itupun sepenuhnya nanti kesepakatan masyarakat Desa yang bersangkutan, maka Dalam ini PEMdA KKU melalui DISPORAPAR siap mendorong, membantu dan membina pengembangan desa wisata ini dan juga desa wisata yang lain, akan tetapi harus diinisiasi oleh masyarakat desa”. Pungkas Tasfirani .
Klarfikasi ini membuat lega masyarakat serta para pecinta sejarah, sebab sebelumnya di beberapa media telah timbul penolakan dan reaksi atas wacana perubahan nama gunung lalang ini. Alasan utama dari mereka menolak dikarenakan nama gunung lalang memiliki nilai historis yang telah beratus tahun lamanya dan tercatat di beberapa catatan eropa.
Dari beberapa sumber dan manuskrip bahwa nama Gunung lalang atau Bukit lalang telah ada sejak ratusan tahun lalu. Gorge Muller yang pernah datang ke Borneo pada tahun 1822 mencatatkan nama Gunung lalang dalam sebuah catatan harian, bahkan ia memberikan deskripsi secara jelas bahwa bukit lalang merupakan bagian dari gugusan bukit laut yang di sebut membentang dari mulai gunung pelintu, mulia, pelerang dan tambak rawang.
Dalam catatan Gorge Muller yang juga di catat oleh PJ Vert dan di terjemahkan oleh P. Yeri dalam buku Borneo Bagian barat, secara jelas di sebutkan bahwa beberapa makam raja raja Tanjung Pura Era sukadana di makamkamkan di Bukit laut dan sekitarnya, satu di antaranya jelas di sebut di bukit lalang.
Sayangnya hingga saat ini penelitian mengenai Bukit laut dan juga makam yang ada di gunung lalang belum di lakukan secara serius oleh fihak terkait, hal ini di kahwatirkan semakin membuat kabur sejarah di masa lampau.
Nama Bukit lalang atau gunung lalang menjadi penting sebab menjadi salah satu simpul dalam Sejarah peradapan Tanjung Pura Era Sukadana, maka apabila nama itu betul betul di ganti ke depannya akan sangat menyulitkan bagi proses penelitian untuk mengungkap Sejarah Tanjung Pura Era Sukadana yang masih misteri. MH 17 /06 /2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar