SUKADANA-Untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan BBM bersubsidi pasca terjadinya kebakaran SPBN Sukadana Kayong Utara pada Jum’at 28 Februari 2020 yang lalu, Pemerintah Daerah Kayong Utara menggelar Rapat Koordinasi di Ruang Rapat Kantor Bupati Kayong Utara, pada Selasa (3/3/2020).
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kayong Utara Effendi Ahmad, S.Pd.I serta turut dihadiri Sekda Kayong Utara, Polres Kayong Utara, pihak SPBN dan beberapa OPD terkait.
Pada kesempatan ini Wabup mengharapkan pihak SPBN agar tetap memasok BBM supaya masyarakat dan para nelayan tetap terlayani.
“Pasca terjadinya kebakaran SPBN yang terjadi beberapa hari yang lalu, saya harap kepada pihak SPBN agar pemasokan BBM tetap berjalan supaya masyarakat dan para nelayan kita tetap bisa terlayani,” Harap Wabup.
Kemudian terkait dengan tempat penampungan BBM pasca terbakarnya SPBN yang berada di Sukadana ini, Wabup Effendi juga memberikan solusi agar pihak pertamina segera berkomunikasi dengan pihak SPBU yang berada di Teluk Melano Kecamatan Simpang Hilir untuk menampung BBM tersebut.
“Saya ingin pihak pertamina atau SPBN segera menghubungi owner atau pihak SPBU yang berada di Teluk Melano supaya bisa bekerjasama dalam hal penampungan BBM bersubsidi ini sampai perbaikan tempat SPBN selesai dikerjakan hingga kurang lebih tiga bulan kedepan,” ungkap Effendi.
Kemudian Wabup juga mengharapkan agar langkah-langkah yang diambil dalam upaya mencari solusi untuk mengatasi masalah BBM ini tidak melanggar hukum yang bisa menghambat proses penanggulangan untuk penyaluran BBM tersebut ke masyarakat dan nelayan serta Wabup juga menambahkan bahwa kedepan pemerintah daerah akan mendorong agar di Sukadana juga dibangun SPBU.
Sementara itu terkait dengan kebakaran SPBN, Wakapolres Kayong Utara Kompol. Haryono mengungkapkan bahwa pihaknya melalui Kasatreskrim sedang memproses penyelidikan dan akan memperdalamnya hingga tuntas.
“Pasca kebakaran SPBN Sukadana beberapa waktu yang lalu, Pihak kami melalui Kasatreskrim sedang dalam proses penyelidikan, sementara memang tidak ada catatan siapa tersangkanya namun kami akan terus memperdalam proses identifikasinya hingga tuntas,” ungkap Haryono.
Kemudian Haryono juga menjelaskan bahwa pihaknya bersama Pemda Kayong Utara melaksanakan Rakor tersebut bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan BBM yang diakibatkan oleh kebakaran SPBN yang ada di Sukadana serta mengakibatkan SPBN ini tidak bisa beroperasi, dan pihaknya juga mengkhawatirkan untuk beberapa bulan kedepan kemungkinan terjadinya kelangkaan BBM akan terjadi sehingga akan menimbulkan keresahan bagi masyarakat dan para nelayan.
Selanjutnya, untuk menanggulangi pasca terjadinya kebakaran, pihak SPBN Alpian mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina dan juga akan berkoordinasi dengan pihak SPBU terdekat.
“Kita telah berkoordinasi dengan pihak Pertamina dan dalam waktu dekat mereka akan turun kelapangan supaya pihaknya lebih cepat dalam mengkondisikan keadaan di Kayong Utara ini dan kedepan kami juga akan berkoordinasi dengan pihak SPBU yang terdekat dalam hal ini kita akan menghubungi pemiliknya untuk membahas sistem dan strategi apa yang akan kita lakukan sehingga hal ini akan dapat ditanggulangi lebih cepat agar tidak terjadi gejolak di masyarakat,” ujarnya. (Japri/Humas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar