Pengunjung Pantai Pulau Datok Kecewa, Harus Ada Evaluasi Dari Pemerintah Daerah - Warta Kayong

Breaking

Minggu, 09 Juni 2019

Pengunjung Pantai Pulau Datok Kecewa, Harus Ada Evaluasi Dari Pemerintah Daerah

Pengunjung menikmati suasana lebaran bersama keluarga di Pantai Pulau Datok ( dok. Foto:Win)

WartaKayong.com Kayong Utara – Kemeriahan suasana lebaran Idul Fitri 1440H, tergambar dengan membludaknya pengunjung di tempat tempat wisata.Tidak ketinggalan di Pantai Pulau Datok, yang merupakan tempat wisata andalan yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kayong Utara.

Namun sayangnya dibalik kemeriahan itu, menyisakan cerita yang memilukan. Pasalnya, beberapa pengunjung merasa kecewa dan mengeluhkan mahalnya tiket masuk ke Pantai. Kekecewaan itu diungkapkan melalui akun Media Sosial bahkan menjadi viral serta muncul berita di media masa, baik Media Online maupun Media Televisi.

Para Netizen memprotes harga tiket yang dijual tidak sesuai dengan yang tertera dalam HTM( Harga Tiket Masuk), dimana dalam tiket tertera Rp 5000, namun dijual Rp 10.000.

Noer.M salah satu pengunjung melalui Akun Facebooknya menuliskan,”Tertulis Tiket 5 ribu di karcis pantai pulau datok KKU suruh bayar 10.ribu + parkir 3 ribu motor kitepun pas hujan tetap basah dan helam tetap basah ga , dak ga di tutupeknye ,” tulis Noer.M dengan gaya bahasanya(Minggu, 9/6).

Lebih lanjut Noer.M menjelaskan kalau petugas tiket sangat tidak ramah dengan Pengunjung.

Hamparan pasir di Pantai Pulau Datok yang memikat hati para wisatawan

“Ini wisata yg jadi andalan KKU yee
ngape bayyar 10 ribu? kan di tiket 5 ribu aku bilang. Kalau dak mau bayar usah masuk pantai am katenye org yg jual tiket tah …(Kalau tak mau bayar jangan masuk ke pantai aja, kata orang yang jual tiket)pakai gaye muke bengis gik gayenye bah(dengan roman wajah yang bengis lagi) , sementangpun kanan kiri ade petugas dishub nye,” jelas Noer.M yang ditulis Melalui Akun Facebook nya.

Cuitan Noer.M mendapat berbagai tanggapan dari Netizen,”Yg jadi panitia tolong sopan santunnya di jaga….berani muke(wajah)betutup..macam(seperti) penjahat jak…bukan kami ade utang dgn kw…minta, kami bayar kalau care kw bnr..kami pun tau itu tmpt wisata pasti bayar….ini udah muke betutup name di id card dak jelas…sial,” tulis di Akun Muhammad Akbar.

Irwansyah pengunjung lain menjelaskan, bahwa memang benar tiket dibandrol 5000 namun ada dua tiket yang jadi tanda retribusi masuk.

“Lembar kuning 5000 itu tiket masuk pantai adalah retribusi pendapatan daerah.
Lembar putih 5000 itu tiket masuk hiburan (musik).
Jumlah masuk dan hiburan jadi 2 lembar tiket kuning+putih jadi 10.000/orang,” jelas Irwansyah via WhatsApp.

Ditambahkannya,”
Kecuali pengunjung dapat 1 lembar tiket harganya 5000 diminta bayar 10.000,itu bisa diduga pungli,” tambahnya lagi.

Salah satu tokoh masyarakat KKU yg tak mau namanya disebutkan, bahwa apa yang terjadi itu, menjadi pelajaran bagi Pemerintah Daerah khususnya “Dinas Pariwisata” dan pihak “Pengelola Pantai” agar mengevaluasi pengaturan dan mekanisme yang diterapkan.

” Ini jadi pembelajaran bagi Pemerintah Daerah, dan harus di evaluasi aturan dan tata kelola serta mekanismenya kedepan, agar tidak menjadi preseden buruk,” ucap tokoh yang tak bersedia namanya dicantumkan.

WIN/A.M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar