Jalan Pelabuhan Aternatif Rusak; Angkutan Ekspedisi Macet, Ketersediaan Bahan Sembako dan Bangunan Sulit di Dapat
WartaKayong.com, Teluk Batang – Tidak beroperasinya kapal fery Jurusan Rasau Jaya ke Kayong Utara seminggu terakhir ini, berimbas pada kebutuhan barang sembako serta barang bagunan sulit di dapatkan, demikian pula proses pengiriman barang memakan waktu yang lama.
Sejak 8 November 2018 lalu Dermaga Pelabuhan ASDP Teluk Batang terhenti untuk kegiatan bongkar muat dan turun naik Kendaraan yang menggunakan jasa Penyeberangan, pasalnya pelabuhan tersebut mengalami Kerusakan(Tiang Penyangga Mereng), kemudian Kegiatan Bongkar Muat Kapal Ferry yang mengangkut Kendaraan ekspedisi dipindahkan sementara waktu ke Pelabuhan Swasta milik H, Marhali.
Terkendala Jalan masuk ke Pelabuhan rusak parah sudah kurang lebih satu minggu ini, kegiatan bongkar muat di Pelabuhan tersebut tidak beroperasi lagi, akibatnya pengiriman barang kebutuhan masyarakat jadi terhambat dan sulit didapat.
Ahong salah satu pemilik toko bagunan yang berada di jl.A,Yani Kecamatan Teluk Batang,
Ia mengungkapkan sulit didapatkan bahan bangunan, sejak Truk Ekspedisi tidak jalan.
“Jika tidak segera di atasi dikuatirkan sebentar lagi akan menghadapi Hari Natal dan Tahun Baru, yang mana kebutuhan bahan pokok sagat diperlukan,” ungkap Ahong saat ditemui di tokoh nya. kamis /6/12/18.
Hal sedana juga dikeluhkan oleh Beberapa pemilik toko sembako, sulitnya pengiriman barang, sebab selama ini barang didatangkan dari pontianak sebagian besar melalui angkutan skspedisi.
Menanggapi Kondisi arus angkutan yg jadi kendala itu, mengundang rasa prihatin dari Politisi Demokrat Sarnawi yang juga Anggota DPRD Kayong Utara, angkat bicara dan meninjau langsung kelapangan.
“Keadaan ini sudah seminggu Pelabuhan tidak beroprasi, yang berdampak angkutan ekspedisi dari Pontianak ke Kayong Utara dan Ketapang otomatis terhambat, hal ini bearti menghambat kebutuhan masyarakat, ” Ucap Sarnawi.
Sarnawi menyebutkan kendala yang terjadi karena Mobil Truck Ekspedisi tidak lagi melewati Pelabuhan H. Marhali, yang saat ini kondisinya rusak berat. Ia berharap hal ini bisa secepatnya bisa teratasi mengingat Hari Natal dan Tahun baru sudah dekat.
Lebih lanjut Sarnawi menyampaikan bahwa Pemda Kayong Utara sudah menganggarkan untuk pembagunan Pelabuhan Teluk Batang yang rusak, namun menurutnya hal itu masih lama, karena akan terealisasi pada tahun anggaran 2019. Dirinya juga mengkgawatirkan akan terjadi lonjakan harga barang bagan pokok.
( Sarnawi Saat Meninjau ke Lapangan, Jalan masuk Ke Pelabuhan)
Sementara H. Marhali pemilik Pelabuhan mengungjapkan, dirinya mengikhlaskan lahannya digunakan sebagai pelabuhan bongkar muat sementara karena menyangkut kepentingan orang banyak. Ia juga mengatakan bahwa pelabuhan miliknya sudah satu minggu tidak beroperasi karena kendala jalan yang rusak parah.
Diakui H. Marhali pada awalnya ia langsung melakukan penimbunan agar bisa dilalui truk ekspedisi, namun karena cuaca hujan tanahnya menjadi becek dan membuat kendaraan tidak bisa lewat.
” Pada awalnya sudah saya timbun agar kendaraan ekpedisi bisa lewat namun karena hujan tanahnya jadi becek dan tak bisa dilewati kendaraan. Hal ini bisa di atasi jika ditimbun menggunakan tanah yang mengandung unsur Bouksit,” ucap H.Marhali.
H. Marhali mengaku kesulitan untuk mendapatkan bahan tanah yang ada diwilayah Matan Jaya, karena Pemilik lahan tidak bersedia menjualnya. Ia berharap Pemda Kayong Utara bisa memfasilitasi untuk pembelian Tanah yang mengandung unsur Bouksit tersebut.
A.M/Win
Komentar
Posting Komentar