Kayong Utara- Seniman yang tergabung dalam Lembaga Simpang Mandiri (LSM) Kabupaten Kayong Utara (KKU) kembali akan rilis sebuah Film lokal dengan judul “Bunge Arum Cempane”. film berkisah Fiksi, Action, Romantisme, Komedi ini berdurasi 90 menit dengan mengusung pendekatan kearifan lokal berbahasa melayu dengan lokasi syuting destinasi wisata di Kabupaten Kayong Utara yg aksn di mulai pada april hingga agustus 2018.
Miftahul Huda, selaku ketua Lembga Simpang Mandiri LSM KKU menyampaikan ide cerita film yang akan di rilis lembaganya.
“ Flm ini mengisahkan perjalanan sosok pemuda yang suka akan petualangan . Di sebuah kampung pesisir yang dekat dengan bukit dan suasana alam yang masih asri hiduplah masyarakat melayu dengan berbagai kearifan lokal dan budaya yang masih kental. Diantara kearifan lokal dan budaya tersebut di antaranya adalah tradisi melayu seperti tari tarian dan adat adat istiadat yang lainnya,” ujar Miftahul Huda, pria yang akrab dipanggil bang Yuda saat di wawancarai di kantor LSM jalan Provinsi Desa Rantau Panjang, kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara. Jum’at (30/3) siang.
Selain kearifan budaya lokal yang di tonjolkan dalam Film tersebut, lanjut Yuda, ada juga tradisi pencak silat khas melayu yang di ajarkan oleh masyarakat melayu yang sering di gunakan dalam acara adat atau ritual.
” Di satu sudut kampung tersebut, kegiatan yang rutin yang di lakukan oleh masyarakat adalah rutinitas mengajar silat tradisi melayu terhadap anak- anak kampung. Ini adalah budaya lokal yang biasa digunakan di berbagai acara adat, baik acara pernikahan, penyambutan tamu dan lainya, dsamping juga sebagai beladiri,” ujarnya.
Dengan akan rilisnya FILM Bunge Arum Cempane yang notabene kekurangan dana menggunakan modal Bismillah, maka pihaknya mengharapkan semua pihak untuk ikut serta menyukseskan.
“ Ini kan film yang mengangkat budaya lokal, apalagi kita kurang modal maka Kerjasama yang baik semua pihak sangat kami harapkan. Mengingat anggarannya lumayan banyak seratus juta lebih, kami mohon kerjasama semua instansi yang ada di KKU untuk ikut mensukseskanya,” harapnya.
Terkait persiapan, ia menjelaskan sudah final sekarang baru masuk tahap pertama yakni pra produksi.
“ Sutradara, kami menggunakan jasa Lokal, yakni sahabat Kus Hariyanto, beliau adalah sutradara yang sering membawa anak-anak KKU, baik ditingkat provinsi, nasional bahkan internasional. Satu di antaranya Festival Muara tahun 2017 lalu di Singapura. Sedangkan aktor utamanya adalah pemenang silat Kalbar serta dibantu aktor lain yg sudah senior” pungkasnya. MJ/31/3/2018