SEMARAKAN IDUL ADHA 10 Dzulhijjah 1434 H

SEMARAKAN IDUL ADHA
Panitia Serukan Menabung ‘Tuk Akhirat
Saban tahun saat Hari Raya Islam (Idul Fitri dan Idul Adha) selalu disemarakan Remaja Masjid (Remas) Babul Hasanah Desa Rantau Panjang Kec. Simpang Hilir KKU dengan mengelar Pawai Takbir. Idul Adha (15/10) kali ini tak luput dari kegiatan serupa, sebab ini menjadi agenda rutin kami remaja masjid, ungkap Wirliyadi salah satu pengurus Remas Babul Hasanah.
Masih menurut Werliyadi, kegiatan ini sudah berlangsung sejak 7 tahun yang lalu. Di Kayong Utara, Rantau Panjang termasuk perintis pertama kegiatan seperti ini. Yang unik dari kegiatan ini yaitu setiap mobil dihiasi sedemikian rupa sehingga kelihatan seperti arak-arakan penganten pria menuju rumah mempelai wanita. Bedanya mobil diisi beduk, sound system dan orang-orang yang tak henti-hentinya melafaskan asma-asma Allah yang diiringi pukulan beduk dan perlengkapan seni lainnya, tak ada penganten yang dibawa. Ini merupakan pentas seni remaja Islam Rantau Panjang yang patut diacungi jempol.
Adapun rute perjalanan pawai takbiran kali ini yaitu dimulai dari Pos Lantas Rantau Panjang (jalan Provinsi) – jalan Parit Timur – finish di Bundaran Bambu Runcing Tl. Melano atau Kantor Camat Simpang Hilir. Sedangkan kendaraan yang kami gunakan yaitu mulai dari roda 2, mobil (pick up) bahkan ada teman yang ikhlas berjalan kaki mendatangi rumah ke rumah demi menumbuhkan semangat berinfaq masyarakat Islam khususnya hingga ke titik finish rute perjalanan yang telah ditentukan. Semua ini teman-teman lakukan dengan swadaya dan ikhlas, terang Werly sapaan akrab Werliyadi.

Selain menyemarakan Hari Raya Islam, kegiatan ini ialah dalam rangka penggalangan dana (infaq) untuk pembangunan Masjid Babul Hasanah yang sedang dalam proses pembangunan, mengingat kondisi fisik bangunan masjid yang berdiri sejak tahun 1946-an tersebut sudah tidak layak dipertahankan lagi. Tentu perlu langkah-langkah positif dari Panitia, Remas dan kita semua, timpal Muhammad H.R. bendaharawan Masjid Babul Hasanah.


Sebagai masyarakat kita patut mendukung langkah positif remas tersebut, mengingat pembangunan masjid Babul Hasanah butuh dana besar, butuh dukungan kita semua. Momen Idul Fitri/Idul Adha cuma sekali dalam setahun, tentu ini bukan menjadi batas penentu kita dalam berpartisipasi (berimpaq) demi terwujudnya pembangunan yang kita cita-citakan bersama, sebab masjid adalah simbol agama kita, simbol kejayaan dan persatuan umat Islam. Karena itu tanggung jawab kita semua untuk mewujudkan impian tersebut. Jadi jika ada rezki lebih, jangan tunggu Idul Fitri/Idul Adha saja baru bersedekah/berinfaq, kesempatan itu selalu terbuka setiap saat, sebab dengan berinfaq berarti kita telah berivestasi (menabung) untuk akhirat, isya Allah, terang Muhammad lebih lanjut.Selain menghibur, kegitan Pawai Takbir ini bernilai ibadah dan bermanfaat buat umat Islam. Lima mobil dan puluhan sepada motor yang ikut dalam Pawai Takbir Idul Adha tersebut pun benar-benar turut memeriahkan Hari Raya Korban bagi umat Islam sedunia ini. Semangat pengorbanan mereka telah teruji. Hujan badai tak menyurutkan langkah mereka untuk meraih pahala. Mereka emang tak berkorban dalam bentuk ternak kambing, domba atau sapi sebagaimana yang dianjurkan, apa lagi berkorban ternak untuk gawai 2014, namun hakikatnya mereka telah berkorban untuk masyarakat. Semangat pengorbanan mereka nyata, mulai dari waktu, tenaga, pikiran bahkan materi mereka korbankan buat kemaslahatan bersama. Dan inilah pesan Idul Adha sesungguhnya yang harus kita pratikkan dalam kehidupan sehari-hari. ( Hsn2 )

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama