Baik akan saya awali dulu satu atau dua baris kisah Seorang kiyai kharismatik yang bernama Gus Miek, kiyai asal jawa timur, ia adalah kiyai terkenal yang hobynya berdakwah di kalangan rakyat jelata atau orang pinggiran bahkan para manusia masnuia malam, ia sering di gelari kiyai nyentrik, anda boleh cari referensi tentang gus miek baik di buku buku mamupun di internet. OK Sampai di sini dulu kisah Gus Miek sekarang saya mau mengisahkan pengalaman saya yang juga sasap susup ke dunia gelapnya malam di Ketapang ketika tahun 2007, tepatnya di Lokalisasi PSK di payak kumang dekat transito yang di neal dengan KOLAM.
Saya memiliki seorang sahabat akrab di sana saat itu, ia sudah paruh baya sekitar 37 Tahunlah usianya, katakanlah Bu Mita saya memanggilnya (Bukan nama sebenarnya), sosoknya sangat mudah akrab, terbuka dan mudah bergaul, meski sekilas tampak dingin namun bila sudah kenal dan di ajak komunikasi ternyata enak juga kalau sudah ngobrol, hari hari bu mita cukup luar biasa, ia punya 5 orang “anak” yang semuanya perempuan dan sudah dewasa. Ya bu mita senang menyebut mereka dengan sebutan anak, bukan PSK, Pelacur ataupun lonte, karena memang bu mita sudah menganggap mereka seperti anak sendiri mungkin demikianlaah kurang lebih. Pembaca pasti sudah bisa menebak siapa itu bu mita?… ya benar sekali bu mita adalah Ibu para Wanita wanita malam di rumah tersebut, dia adalah kepala rumah tangganya, dengan kata lain ia adalah germo. Jika ada sesuatu masalah tentu Bu mita yang selalu pasang badan dan berurusan, maka bu mita harus memastikan jikalau anak anaknya dalam posisi aman.
Saya sebelum kenal dekat dengan bu mita saya kira semua orang yang di lokalisasi ini semua sama saja, intinya pada bobrok gak genah, atau kasarannya adalah calon penghuni neraka karena tiap hari udah pada Zinah. Eh tapi setelah saya ketemu bu mita saya jadi berfikir ternyata masih ada orang baik di sini, dalam tanda kutip meskipun takaran baik untuk di lokalisasi tersebut berbeda dengan dunia luar, dan memang sudah fitrahnya bahwa di dalam diri manusia itu setiap ada keburukan mesti di dalamnya ada kebaikan, dan begitu sebaliknya. Mengenal dimensi dunia berbeda seperti itu, saya jadi semakin lebih memahami diri saya dan memahami orang lain.
Kembali dengan kisah bu Mita, jikla pembaca mau tahu bu mita itu ternyata mantan Kupu kupu malam juga, ia pernah berada di lokalisasi PSK Terbesar yang ada di Surabaya. Singkat cerita ia lalu pindah ke Ketapang dan membuka Toko di lokalisasi kolam tersebut. Saat ia pindah ke ketapang ia memutuskan sudah tidak mau lagi melacur, ia berfikir karena usianya yang semakin tua, di samping itu ia punya niat untuk mau berubah namun itu tidaklah mudah karena semua perlu proses, yapsti perubahnnya saat itu Bu mita tidak lagi melavurkan diri, namun ia masih memberi fasilitas kepada para tamu malam untuk di layani oleh anak anaknya tersebut. Suatu saat saya pernah tanya dengan Bu Mita tentang niatnya mau keluar dari dunia malam,?. Bu mita Bilang “ saya ini maunya sih cepat saja pengen usaha keluar dari sini, tapi saya ini gak ada jalur untuk ke sana, saya ini Cuma perempuan mas, saya pengen juga suami, nah kalau saya sudah punya suami saya ikut dia aja, udah mas sampean ajalah yag carikan saya suami bisa gak hehhehe ”. Begitu ungakap bu Mita bergurau,Saya tersenyum saja mendengar kelakar darinya, selanjutnya ia juga bercerita kalau di kolam terkadang juga ada Razia, saat saat seperti itulah terkadang ia yang pasang badan untuk mengamankan anak anak, bahkan terkadang ada Oknum yang nakal memanfaatkan situasi tersebut, ia tak dapat berbuat apa apa kecuali hanya mengurut dada.
Saya sempat terheran heran suatu saat bu mita mohon permisi kalau ia mau sholat Ashar dulu karena saat itu memang saya ketokonya saat sore hari. Saya sempat tidak percaya dengannya kalau mau sholat dulu, pikir saya dalam hati masak sih “ Germo kok sholat ?>..germo apaan , hehehhe”….. tapi benar ternayat ia memang sholat karena lorong tokonya lurus jadi saya dapat melihat ia dari belakang membawa mukena ke kamarnya. Sekitar 10 menit kemudian ia selesai sholat, dan saya beranikan untuk mencoba mengorek orek dengan jurus belit membelit kata kesana dan kemari mengenai Sholat dan pekerjaanya. Bu mita bilang Begini “ Ibadah itu dengan yang di atas mas, kalau kerja itu ya kerja”. Deg…hati saya berdetak agak keras, tak habis fikir saya bagaimana bisa alam bawah sadarnya merekam hal demikian, KERJA yang di maksud itu kan begituan, itu gimana sih jadinya nanti ?…, tapi ya sudahlah saya kok jadi ingat dengan kisah dongeng negeri tak berhidung jadinya, ketika semua orang negeri itu berhidung di datangi oleh orang yg berhidung apa yang terjadi?. Eeeh orang yg tak berhidung malah bilang org yg memiliki hidung itu aneh . apa sebab ?.. ya karena gak pernah liat org berhidung, jadi alam bawah sadarnya merekam yg biasa tidak ada hidung. Hehhehe mungkin bgtlah analoginya untuk kasus yg satu ini. Tapi alhamdulilah bu mita ini masih ibadah, dari pada enggak ?’.. hehehe. Jadi kembali lagi ke bu mita ia bilang juga bahwa “ kalau sore sore gini mas anak anak ini masih bersih, jadi kalau mau main bagusnya kalau setelah Dzuhur mas, nah itu yang pertama kali merawani itu saat siang hari itu tapi kalau udah malam mas udah banyak di pake mas, nanti kalau udah pagi mereka jam 2 atau jam 3 baru tidur, terus besoknya bangun pagi sampai siang mereka istirahat, nah sekitar jam dua baru terima tamu mas, jadi jam jam itulah mereka di perawani lagi mas, dan begitu lagi setiap hari.”. wah luar biasa ni bu Mita ceritanya sampai kesana sana segala pakai istilah perawan satu hari segala, hehehehhe . baru tau saya rupanya istilah perawan itu juga di gunakan oleh bu mita untuk para anak anak asuhnya yg nota bene PSK, hehehehhe.
Bu mita juga menjelaskan kalau anak anaknya itu berasal dari berbagai tempat dan latar belakang, kalau sekilas saya lihat wajah mereka lumayan lumayan, dan kayaknya juga agak lugu ?. apa di seting demikian ya ?, hehheheh. Tapi kayaknya enggak ah, karena saya biasa memperhatikan bagaimana ketika mereka masuk membawa tamu ke kamar dan bagaimana ketika mereka keluar bersama tamu hidung belangnya, tersirat beban di wajah mereka akan pekerjaan yag di rasa bertentangan dengan hati nurai, namun selalu saja mereka berkamuflase demi mendapatkan pundi pundi rupiah. Bahkan seorang Anak asuh (Psk) bu mita yang saya juga kenal tia bulannya harus mengirim untu anaknya yang masih usia sekolah SMP di jawa, ia mengaku bekerja di kalimantan sebagai penjual Baju. Begitulah sedikit kisah tentang Perawan satu hari di kolam, saya tidak tau lagi sekarang sudah tahun 2013, entah mereka itu mash di sana atau tidak ataukah mereka sudah berubah atau belum saya sekarang sama sekali tidak tahu. Tao doa`a di hati saya setiap kali ingat mereka hanya bisa berdoa` agar mereka kelak juga di beri petunjuk dan di bahagiakan sebagaimana niat mereka saat itu untuk berubah.
Inilah PR kita bersama, kolam adalah salah sat potret lokalisasi yg pernuh crita Erotis namun Miris, berbagai latar belakang dan permasalahan remaja berkaitan dengan pergaulan bebas akan bermuara ke lokalisasi lokalisasi semacam ini atau bahkan dunia Seks komrsil terselubung atau yang lainnya. Inilah PR Pemerintah, Masyarakat, Guru, Para Orang tua, Remaja, dan semua elemen yang terlibat dalam tatanan payung sosial, kita mulai dari diri kita untuk tidak berbuat hal hal demikian, dan bagi kaum ADAM saya titip pesan untuk tidak MENODAI dan membuat bibit yg bisa menjadikan Perawan satu hari, seandainya[pun kalian telah berbuat dan terlanjur maka bertanggung jawab dan bertaubtlah, jangan sekali kali kalian lari dari tanggung jawab karena seseungguhnya siapa yang menanam ia nanti kelak akan menuai hasilnya. Khusus untuk kaum HAWA, jagalah mahkota kalian jangan sampai Ternoda sedikitpun, persembahkanlah mahkota satu satu klalian pada orang yang benar benar menjadi Suami anda nanti, seandainyapun kalian sudah terlanjur, maka tuntutlah hak kalian dengan apapu cara anda.
Demikianlah kisah dan ulasan ini semoga bermanfaat bagi kita semua sebagai bahan renungan terutama untuk para remaja/I kita masa kini. M.H. 28/09/2013.