Perjalanan Ke Pulau Pelapis Part 1

cover berjuta pulau sejuta harapan

Perjalanan menuju pulau pelapis kami mulai dari dermaga pasar ikan Desa rantau panjang, kami menelusuri sungai dan melintasi pesisir pantai. Sulit untuk menemukan transportasi khusus ke pulau pelapis, sehingga Kami hanya menumpang kapal penduduk yang kebetulan menuju ke sana.

22

Setelah hampir tiga jam perjalanan, kami singgah sejenak di pelabuhan teluk batang untuk membeli es batu, yang nantinya akan di gunakan untuk mengawetkan Ikan oleh pemilik kapal.Setelah itu kami melanjutkan perjalanan, Di butukan waktu kurang lebih 8 jam perjlanan menyeberangi laut hingga sampai ke pulau pelapis.

vv

Pemandangan alam yang begitu mempesona bagaikan menyihir mata kami, kiri dan kanan begitu hijau nya hamparan hutan bakau dan pohon nipah yang memanjang di sepanjang perjalanan hingga muara sungai. sang surya mulai merambat turun, dan gelapa malam pun mulai menghampiri.

Sebenarnya perjalanan kami masih panjang, namun karena cuaca yang kurang memungkinkan, akhirnya kami harus beristirahat dahulu di pulau penebang. Pada pagi hari nya, kami belum langsung melanjutkan perjalanan, karena kapal yang kami ikuti ada sedikit kerusakan.sambil menunggu perbaikan, kami memanfaatkan waktu untuk berkomunikasi dengan masyarakat pulau penebang.

FILM Trylernya silahkan tonton di sini :

Pulau penebang adalah bagian dari Kepulauan pelapis yang sudah menjadi salah satu kecamatan kepulauan karimata yakni kecamatan termuda di kabupaten kayong utara provinsi kalimantan barat.Penduduk pulau penebang ini hanya sedikit, sehingga fasilitas umum di sini sangatlah minim, hanya pos pelabuhan satu satu nya fasilitas umum yang dapat kita jumpai, Namun demikian pelabuhan pulau penebang tidak pernah sepi dari kapal kapal yang bersandar dengan berbagai tujuan.

vvv

Masyarakat pulau penebang rata rata berprofesi sebagai nelayan laut, namun sayang akhir akhir ini mereka tidak turun melaut akibat cuaca yang memburuk.akhirnya setelah perbaikan selesai, kami lalu melanjutkan perjalanan menuju pulau pelapis. Lagi lagi kami tersihir dengan panorama keindahan pulau beserta kekayaan alam nya.

Hemmmm. Tidak di sangka ya ..ternyata keindahan alam di kepulauan pelapis ini begitu sempurna. Tapi sayang, potensi ini belum di manfaakan dengan baik oleh pemerintah. Yahhh…., kita lihat saja semoga ada langkah langkah dari pemerintah untuk memanfaakan potensi alam kepualauan pelapis ini.Hanya kurang lebih dalam waktu 1 jam kami mulai merapat di bibir pantai perkampungan penduduk. Karena tidak ada pelabuhan dan perairan yang dangkal kami tidak dapat berlabuh hingga ke tepi pantai, sehingga kami harus memerlukan sampan untuk naik ke darat.

vx

Desa pelapis terdiri dari 3 dusun yaitu : Dusun Kelawar, dusun Raya, dan Sementara daerah yang kami singgahi ini masuk di wilayah dusun Tanjung genting.Bangunan pemerintah maupun fasilitas umum yang berada di desa pelapis, bisa di katakan masih minim, meskipun Di desa ini telah di jadikan sebagai pusat pemerintah kecamatan, namun geliat pembangunan serta aktivitas pemerintahan juga belum begitu terasa.

Kantor camat yang masih terhitung baru juga masih tampak sepi, sayang kami kami hanya dapat menjumpai Penjaga kantor camat, sedangkan para pegawai/staf tidak ada di tempat.Menurut penelusuran yang kami lakukan, di  pulau yang menyimpan berbagai kekayaan ini ternyata banyak menyimpan berbagai permasalahan yang di hadapi salah satu nya adalah; program pemerintah mengenai pemberdayaan rumput laut.

Permasalahan yang lain adalah menggenai birokrasi pemerintahan desa yang saat ini masih kosong, hal ini di sinyalir karena ada kesalahan prosesedur saat berlangsung nya pemilihan kepala desa Pelapis. Memang sungguh ironis pemerintahan kecamatan telah terbentuk namun justru pemerentahan desa nya masih kosong.Nasib Pendidikan di pulau pelapis juga memprihatinkan, di sini hanya ada satu Sekolah dasar dan satu Sekolah menengah pertama. Kedua sekolah ini terletak di tengah pulau tepatnya di dusun jaya.

y

Sebenarnya masyarakat di pelapis juga menginginkan beberapa sekolah, karena jarak tempuh dari kampung ke sekolah tujuan sangat sulit, yaitu dengan melewati tibing curam, menyebarangi sungai, menembus hutan, dan mendaki gunung.Belum lagi ketika mereka sampai di sekolah, tak jarang mereka hanya bisa bermain tanpa mendapat pelajaran, karena para guru mereka banyak yang tidak berada di tempat. Dan tak jarang pula satu guru mengajar di semua kelas pada waktu yang bersamaan.

Fasilitas pendukung bagi dunia pendidikan juga masih minim, terutama gedung yang masih menumpang dengan cara hanya di sekat antara pelajar SD dan SMP. Belum lagi buku buku peajaran yang terkadang juga sulit di cari, mengingat di pulau memang daerah yang terisolasi.

yy

Pada malam hari kami mengisi kekosongan dengan memutar film lokal dengan layar tancap. Film yang kami pptar adalah hasil karya dan kreativitas kayong utara, masyarakat begitu antusias melihat hasil garapan anak daerah tersebut. Ada kepuasan tersendiri yang tidak bisa kami gambarkan manakala melihat keceriaan masyarakat pelapis yang kami hibur dengan pemutaran film layar tancap.

Fasilitas kesehatan di desa pelapis juga masih bisa dikatakan minim, sehingga pasien yang sakit parah banyak yang memilih berobat ke kota, meskipun menyebarangi lautan dan harus merogoh saku lebih dalam namun itulah satu satu nya pilihan mereka.Fasilitas komunikasi dan informasi di sini juga masih minim, sehingga hal ini makin menambah beberapa daftar masalah yang sudah ada.

yyy

Untuk membeli kebutuhan pokok terkadang mereka berbelanja ke kota ataupun membeli dari pedagang yang biasa datang untuk membeli ikan.Terkadang jika hasil tangkapan ikan mereka tidak terjual, atau para pembli ikan tidak datang karena cuaca buruk, maka biasa nya para nelayan membuat ikan asin, sehingga lebih tahan lama dan rasa nya pun juga tidak kalah gurih.

Hasil seumber daya laut di sini bagaikan tidak ada habis habis nya hal ini di karenakan keramahan penduduk terhadap alam tetap mereka jaga dalam kehidupan sehari – hari, yakni Masyarakat kepulauan pelapis menangkap ikan dengan cara membuat bangunan sederhana di atas permukaan laut, yang biasa nereka sebut dengan Kelong. Selain dengan membuat kelong mereka juga biasa menangkap ikan dengan jala atau bahkan dengan cara memancing. Dengan cara ini tentunya mereka tidak akan merusak terumbu karang atau membunuh kelangsungan habitat yang berada di laut.

1 kcil

Keramahan penduduk pulau pelapis juga tercermin dalam aktivitas mereka dalam hidup bermasyarakat yang terikat dalam suatu norma agama dan adat yang begitu kukuh. Hal ni tentunya harus tetap di jaga  demi keharmonisan dalam keseimbangan menjalankan hidup bermasyarakat.

Demikianlah sepenggal kisah dari kepualuan, kisah yang menarik untuk di simak dan sayang untuk di lupakan. Setelah beberapa hari kami bercengkerama , akhirnya kami meninggalkan pulau pelapis dengan penuh kenangan dan berjuta harapan, sebagaimana yang di harapkan oleh penduduk pulau pelapis, yakni impian menuju sebuah perubahan yang lebih baik dari masa sekarang.

(Pelapis 2011). Mh & Hs.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama